Kampanye Kedaulatan Pangan Harus Digenjot

Politisi Demokrat Usul Pembentukan Badan Ketahanan Pangan

Jumat, 02 Maret 2012 – 15:25 WIB

JAKARTA - Selama ini, persoalan pangan dinilai kurang mendapat penanganan serius. Bahkan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Ketahanan Pangan, juga dianggap kurang maksimal dalam menjalankan fungsinya dalam pengelolaan bahan pangan.

Karenanya, lebih baik dibentuk badan baru yang khusus mengurusi persoalan pangan. Penilaian itu disampaokan anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron, dalam seminar bertema "Telaah Kritis Revisi UU tentang Pangan dan Kesejahteraan Petani"  di gedung DPR, Jumat (2/3).  "Badan ini akan menjadi reinkarnasi Badan Ketahanan Pangan dan Bulog," kata Herman.

Dalam seminar yang juga dihadiri Kepala Badan Ketahan Pangan Ahmad Suryana dan guru besar ilmu ekonomi pertanian IPB, Didin S Damanhuri itu Herman juga mengintatkan bahwa persoalan pangan bukan hanya beras saja. Sebab, persoalan pangan juga terkait dengan petani, nelayang dan juga pelaku usaha produsen pangan.

Herman menambahkan, nantinya BAdan Otoritas Pangan akan bertugas menjalankan arah pembangunan pangan. "Terutama demi terwujudnya kedaulatan dan kemandirian pangan," cetusnya.

Jika Indonesia mampu berdaulat dan mandiri di bidang pangan, Herman meyakini ketahanan pangan nasional pun akan semakin kuat. "Kita bisa menghasilkan pangan bergizi, dan terjamin ketersediaannya," kata Herman optimis.

Dalam kesempatan sama,  Ketua Fraksi Partai Demokrat M Jafar Hafsah mengatakan bahwa persoalan pangan merupakan isu serius. Menurutnya, harus ada upaya masif untuk meningkatkan produksi pangan.

Mantan Dirjen Produksi Pangan di Departemen Pertanian itu melontarkan ide tentang Gerakan Nasional Produksi Pangan agar Indonesia bisa berdaulat dan mandiri dalam hal pangan. "Jangan sampai di bidang pangan kita terus-menerus tergantung pada negara lain," ucapnya.

Jafar yang pernah menjadi Dirjen Produksi Pangan di Departemen Pertanian itu pun mengingatkan tentang perlunya meningkatkan kepedulian kepada para petani.  Sebab, posisi petani sangat strategis dalam proses produksi pangan. "Ini sudah bicara soal perut.  Jangan sampai urusan pemenuhan perut bangsa kita diracuni oleh bangsa lain," pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DP Naik, Beban Pelaku Industri Bertambah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler