Kampanyekan Anti Bullying di Hari Anak Nasional, Ganjar: Sekolah Bukan Tempat untuk Menindas

Minggu, 13 November 2022 – 20:23 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri Puncak Peringatan Hari Anak Nasional 2022 di Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang. Foto dok Pemprov Jateng

jpnn.com, MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri Puncak Peringatan Hari Anak Nasional 2022 di Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang.

Kehadiran Ganjar disambut dengan penuh antusias oleh 13 ribu pelajar yang telah memenuhi stadion.

BACA JUGA: Gardu Ganjar Banten Gelar Festival Lomba Tangkap Ikan, Puluhan Ribuan Peserta Masuk ke Sungai

Dalam sambutannya, Ganjar menekankan dua nilai pentingnya kasih sayang dan rasa saling menghormati yang harus ditanamkan pada anak-anak.

Hal itu yang terus didorong Ganjar kepada para orang tua dan guru di sekolah agar anak memiliki jiwa sosial yang tinggi.

BACA JUGA: Produk Aromaterapi dan Cokelat Bali Diminati Para Delegasi di Perhelatan G20

"Luar biasa mereka sangat menyayangi teman-temannya, guru-gurunya, mereka semua senang dan tentu saja inilah yang perlu ditemani oleh para orang tua, guru dan masyarakat sehingga anak-anak ini akan mendapatkan ruang ekspresi yang menarik dan menggembirakan," ujar Ganjar, Sabtu (12/11).

Menurut Ganjar, dua nilai penting yang harus diajarkan kepada anak-anak itu agar anak mampu menangkap sikap-sikap yang menjunjung tinggi keadilan dan kemanusiaan.

BACA JUGA: Santri, Pengurus Ponpes dan Kiai se-Cilacap Dukungan Ganjar Jadi Presiden

Hal ini agar tidak terjadi tindak perundungan (bullying) yang belakangan banyak terjadi di kalangan pendidikan sekolah formal maupun non-formal.

Politikus PDIP ini tak ingin ada anak yang menjadi korban maupun pelaku bullying, agar iklim pendidikan di sekolah bisa berjalan dengan sehat.

Ganjar juga mendorong contoh yang baik kepada para pelajar agar bisa menumbuhkan rasa kepedulian dan kasih sayang terhadap sesama.

"Maka seperti inilah pentingnya peran pendidikan, pentingnya sekolah yang menyenangkan, sehingga sekolah bukan menjadi tempat penindasan agar anak-anak memiliki kesan yang selalu baik pasti mereka rindu untuk datang ke sekolahnya," kata Ganjar.

"Seperti apa ekspresi mereka, lihat mereka itu. Kalau kita ajari, kita dampingi dan beri contoh yang baik, maka anak-anak akan mengikuti," seru Ganjar.

Pada kesempatan itu Ganjar juga melaunching aplikasi Si Bomba (Bocah Magelang Bahagia).

Aplikasi tersebut merupakan wadah untuk pelaporan kekerasan anak di Kota Magelang.

Dengan Si Bomba, anak-anak bisa melapor melalui aplikasi dengan jaminan cepat, mudah dan rahasia terjamin.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler