jpnn.com, BALI - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) turut menyajikan produk-produk hasil mitra binaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor, yang ramah lingkungan di Perhelatan G20-Bali.
Produk aromaterapi dan spa yang dihasilkan oleh CV Bali Ayu, pelaku UMKM asal Blahbatu, Bali, banyak diminati para delegasi sebagai salah buah tangan di ajang G20.
BACA JUGA: LPEI Hadirkan 10 Mitra Binaan Unggulan di Pertemuan G-20
Produk mitra binaan LPEI ini menggunakan bahan-bahan alami tanpa campuran kimia hingga menerapkan prinsip zero waste dalam proses produksinya.
Zero waste merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir sampah mulai dari produksi sampah berakhirnya suatu produksi.
BACA JUGA: HUT ke-45 Tahun, Pupuk Kaltim Gelar Festival Pangan Lokal 2022
Konsep zero waste dapat menerapkan prinsip 3R yaitu reduce, reuse, recycle.
“Selain menggunakan bahan alami, kami juga menggunakan limbah bekas upacara adat Bali seperti batok kelapa dan dagingnya untuk diolah menjadi handicraft, sehingga prinsip zero waste benar-benar kami terapkan,” ujar Pemilik CV Bali Ayu, Komangyatik.
BACA JUGA: Perokok Dewasa Butuh Informasi Valid Mengenai Produk Tembakau Alternatif
Salah satu delegasi asal Tiongkok tertarik untuk membeli beberapa produk spa seperti sabun mandi, lotion, body butter dan body mist, setelah melihat kemasan dan mengetahui material yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami dan memberikan testimoni.
“Sabun ini memiliki kemasan yang unik berbentuk mangga, nanas, dan lotion dengan harum lemongrass memiliki tekstur yang lembut," ujar Komang.
Selain produk spa dan aromaterapi, produk cokelat buatan Mason Bali juga digemari oleh para delegasi yang mampir dan tergoda untuk mencicipi tester cokelat di booth Indonesia Eximbank.
Mereka juga kagum dengan cerita Desa Devisa Kakao Jembrana yang diinisiasi oleh LPEI.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada