jpnn.com, SUMEDANG - Mimpi mewujudkan destinasi wisata selfie kelas dunia yang diberi nama Kampung Buricak Burinong di Sumedang, Jawa Barat (Jabar) mulai dieksekusi.
Komunitas Sumedang In Move bersama Pemerintah Desa Pakualam Kecamatan Darmaraja melakukan pengecatan tahap pertama di Cisema, Minggu (27/8).
BACA JUGA: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sumedang
"Ini hari istimewa karena mimpi besar untuk mewujudkan Kampung Buricak Burinong sebagai destinasi wisata selfie kelas dunia mulai dieksekusi. Rencana itu penting. Namun, eksekusi jauh lebih penting,” ucap Ketua Tim Pengarah Sumedang In Move Herman Suryatman.
Dia menambahkan, pembangunan Kampung Buricak Burinong berbasis masyarakat. Sebab, inisiatif, penganggaran, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi dilakukan oleh warga.
BACA JUGA: Cut Nyak Dien Bikin Cak Imin Spontan Keluarkan Rp 200 Juta
Menurut Herman, pembangunan berbasis masyarakat sudah menjadi bagian dari budaya Sunda.
“Yakni, aktualisasi dari nilai rempug jungkung sauyunan. Modal sosialnya sudah tersedia di tengah-tengah masyarakat. Kami hanya menggalinya kembali," kata Herman.
BACA JUGA: Coming Soon! Sumedang Punya Wisata Selfie Kelas Dunia
Dia meyakini Kampung Buricak Burinong akan mendongkrak industri pariwisata di Sumedang.
Menurut Herman, ketika industri pariwisata membaik, sektor usaha lainnya juga bakal mendapat dampak positif.
Salah satunya adalah para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Kita tidak bisa berpangku tangan. Kalau Sumedang ingin maju dan hebat, ya, semuanya harus bergerak. Semua komponen daerah harus mengambil peran," terang Herman.
Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana Ricky Alamsyah mengatakan, pengecatan akan dilakukan secara bertahap
"Dari sekitar target 148 rumah di lingkungan Dusun Cisema, Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja, Sumedang, pada tahap pertama ini akan dicat sekitar 61 rumah dengan gradasi tiga warna dari sembilan warna yang direncanakan," ungkap Ricky.
Menurut Ricky, proyek itu membutuhkan cat sekitar lima ton. Saat ini, pihaknya sudah mengumpulkan cat sebanyak tiga ton.
Dia berharap kekurangan itu bisa ditambal dari sumbangsih warga.
"Kami sedang mengumpulkan sisanya. Untuk itu, kami membuka ruang selebar-lebarnya apabila ada warga Sumedang yang akan berpartisipasi," ujar Ricky.
Menurut Ricky, berbagai pelatihan dan pembangunan spot selfie akan dilakukan setelah pengecatan selesai.
Dalam jangka pendek, pihaknya akan menggelar tiga pelatihan. Yakni, tata boga, sablon, dan pariwisata.
"Yang kami dorong bukan hanya pembangunan fisik, tetapi juga nonfisik. Mudah-mudahan dengan cara seperti ini Kampung Buricak Burinong benar-benar akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tegas Ricky. (ign)
Redaktur & Reporter : Ragil