Kampung Cipanas Garut Punya Sumber Mata Air Panas, Aliran Sungai, dan Pegunungan

Kamis, 26 Agustus 2021 – 04:27 WIB
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman (kedua kiri) bersama jajarannya meninjau destinasi wisata alam di Kampung Cipanas, Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu, Rabu (25/8/2021). Foto: ANTARA/HO-Diskominfo Garut

jpnn.com, GARUT - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengaku tertarik untuk mengembangkan objek wisata alam yang memiliki daya tarik tersendiri yakni adanya sumber mata air panas, aliran sungai, air terjun, dan pegunungan di Kampung Cipanas, Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu.

"Ini luar biasa, sangat lengkap di sini, mulai dari pemandangan yang sangat indah dengan hamparan sawah di pinggir hutan, kemudian juga ada air panas di sini, bisa mandi, bisa melihat curug (air terjun), kemudian juga bisa berenang di sungai," kata Helmi saat meninjau destinasi wisata di Kampung Cipanas, Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu, Rabu.

BACA JUGA: AN Ditangkap, AKBP Putu Yudha: Saya Akan Sikat Semua

Destinasi wisata yang berada di pelosok Garut itu belum cukup terkenal, dan belum banyak dikunjungi wisatawan untuk menikmati keistimewaan objek wisata yang memiliki daya tarik tersendiri.

Objek wisata alam di daerah itu cukup lengkap yang bisa memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi pengunjungnya, serta terdapat wisata edukasi tentang alam bagi wisatawan keluarga.

BACA JUGA: Aparat TNI Bentrok dengan Warga, Dandim Alami Luka

"Lengkap wisata di sini, kemudian dikelilingi oleh tebing, cocok untuk terapi menghilangkan kepenatan, menghilangkan stres, dan di sini cocok juga untuk wisata edukasi keluarga," katanya.

Destinasi wisata yang lokasinya tidak jauh dari jalan provinsi lintas selatan itu masih sulit akses jalannya, seperti kendaraan roda empat belum bisa menuju kawasan wisata tersebut.

Akses jalan menuju lokasi wisata itu, kata dia, tidak terlalu jauh dari jalan raya Bandung-Garut lintas Cisewu yakni sekitar dua kilometer, adapun kendaraan yang bisa melewati jalan tersebut disarankan bagi kendaraan offroad.

"Jalan ini baru jalan bukaan, jadi saya lihat belum ada, belum bisa diakses oleh mobil, kecuali offroad atau motor," kata Helmi.

Permasalahan akses menuju wisata itu, kata dia, menjadi perhatian pihaknya dan akan mencari solusinya agar ada jalan alternatif sehingga tempat wisata alam itu lebih mudah ditempuh yang akhirnya akan banyak wisatawan.

"Ini sedang kami diskusikan dengan desa, karena ini terlalu curam jalannya yang sekarang, lagi dicari jalan alternatif yang landai, sehingga bisa dikunjungi oleh wisatawan, terutama wisatawan keluarga," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler