MANOKWARI - Aksi pemalangan kampus Unipa oleh massa pendukung salah satu calon bupati dan wakil bupati Manokwari, membuat mahasiswa kelimpunganKegiatan perkuliahan sempat terganggu pada pagi kemarin
BACA JUGA: Gelar Kompetisi TIK
Para mahasiswa dan sejumlah dosen yang datang pada pagi harinya terpaksa hanya berdiri di luar pagar kampus dan terlihat kebingungan
BACA JUGA: Mendiknas Minta Formasi CPNS Guru Khusus
Namun, akhirnya rektor mengambil langkah tegas
BACA JUGA: Sistem Reproduksi jadi Materi Pelajaran SLB
Selanjutnya masuk ke dalam halaman kampus untuk mengikuti perkuliahan seperti biasannya.Di lokasi terpisah, pemalangan di asrama mahasiswa Mansinam yang terletak di Manggoapi juga sudah berakhirKayu balok yang digunakan untuk memblokir pintu pagar tersebut sudah dilepasAktifitas asrama pun terlihat normal kembaliNamun belum diketahui proses penyelesaian yang terjadi antara pihak-pihak terkait dalam membuka palang yang dilakukan oleh massa pendukung calon bupati dan wakil bupati nomor urut lima tersebut.
"Pemalangan yang dilakukan massa pendukung Cabup-Wabup sangat merugikan pihak kampus maupun penghuni asrama MansinamSebab persoalan yang terjadi ini masalah politik, sehingga apapun yang terjadi selaku orang politik harus menanggung resiko sendiri tanpa melibatkan pihak lainnya, ungkap Ketua Ikatan Mahasiswa Arfak, Yahya Saroi
Dikatakan, pemalangan yang dilakukan terhadap kampus UNIPA, sama halnya dengan menghambat semua aktivitas perkuliahan yang adaPadahal mahasiswa merupakan generasi penerusKe depan, dia berharap, jika ada persoalan agar diselesaikan dengan cara musyawarahCara dialog harus dilakukan agar tidak ada pihak yang dirugikan(lm/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow, Puteri Persahabatan Usulkan Tes Keperjakaan
Redaktur : Tim Redaksi