jpnn.com, JAKARTA - Di tengah kesibukan kota, Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya memberikan bentuk kepeduliannya terhadap lingkungan dengan menjaga keseimbangan alam di dalamnya.
Seperti diketui, menempati salah satu sudut kawasan tersibuk di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Unika Atma Jaya berdiri kokoh di antara banyaknya gedung perkantoran dan area bisnis sepanjang Jalan Sudirman – Thamrin.
BACA JUGA: Unika Atma Jaya jadi PTS Terbaik Kedua di Indonesia versi THE
Kepedulian itu membawa Unika Atma Jaya dalam UI Green Metric yang merupakan pengakuan atas komitmen universitas terhadap keberlanjutan lingkungan.
University Secretary, Unika Atma Jaya Dr. Agustina Dwi Retno Nur Cahyanti menyatakan hal itu diwujudkan juga dalam bentuk konkret lainnya yaitu dengan selesainya pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di area Kampus Semanggi.
BACA JUGA: Luncurkan Dua Prodi Baru, FKIK Unika Atma Jaya Dukung Visi Indonesia Emas 2045
Peresmian telah dilaksankan pada 4 Oktober 2024, dan bertepatan dengan perayaan Gereja Katolik yaitu Pesta Santo Fransiskus Asisi yang merupakan salah satu Santo umat Katolik sebagai pelindung binatang dan lingkungan, serta bertepatan dengan hari lahir Bapak Frans Seda sebagai salah satu Founding Father Atma Jaya.
“Landscape pembangunan RTH di tanah seluas 1,2 hektar ini telah dirancang dengan banyaknya tanaman, pepohonan, rumput hijau, bangunan apmhitheater terbuka, dan outdoor class. Tentu semua ini dikonsepkan dengan penataan area agar tetap sejuk, menjaga keasrian, dan keberdaya gunaan untuk penunjang fasilitas pendidikan bagi seluruh sivitas akademika,” ujar Dr. Agustina dikutip, Sabtu (14/12).
Dr Agustina menjelaskan jumlah pohon juga bertambah dari 79 menjadi 135, dan jumlah sumur resapan yang semula 28 bertambah menjadi 92.
Lebih dari itu, sejumlah paving block yang dibongkar juga disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan agar dapat bisa digunakan kembali.
Semua ini dilakukan sebagai wujud komitmen Unika Atma Jaya terhadap lingkungan, dan menjaga ekosistem keseimbangan alam di wilayahnya.
"Suasana yang dibangun sangat nyaman, penataan area dibuat semenarik mungkin bahkan saat malam hari tanpa mengesampingkan prinsip keberlanjutan," katanya.
Dr. Agustina melanjutkan gemerlap lampu-lampu diantara suasana sejuk membuat setiap orang yang datang dan singgah merasa nyaman.
“Bukan hanya pada pembangunan RTH, Unika Atma Jaya juga memperhatikan prinsip sustainability lainnya dengan menyediakan layanan drinking water fountain yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh Komunitas Atma Jaya," katanya.
Menurut Agustina, dengan adanya fasilitas ini diharapkan penggunaan botol minum/tumbler akan lebih banyak sehingga dapat mengurangi limbah plastik.
"Pengurangan limbah plastik adalah salah satu langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan di masa depan,“ kata dosen Farmasi, Unika Atma Jaya itu.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul