Luncurkan Dua Prodi Baru, FKIK Unika Atma Jaya Dukung Visi Indonesia Emas 2045

Kamis, 17 Oktober 2024 – 20:36 WIB
Peluncuran dua program studi inovatif di Auditorium Gedung Klara Asisi, Kampus II Pluit, Unika Atma Jaya. Foto: dok UAJY

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya melalui Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) meluncurkan dua program studi inovatif di Auditorium Gedung Klara Asisi, Kampus II Pluit, Unika Atma Jaya.

Dua prodi itu yaitu Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer (SpKKLP) dan Profesi Apoteker (PSPPA).

BACA JUGA: Program Studi Desain Produk UMB Kembangkan Kreativitas Bersama Para Siswa

Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S (K), dalam sambutan pembuka menyampaikan terlahirnya dua prodi ini tidak hanya bertujuan untuk kepentingan Unika Atma Jaya semata, tetapi secara lebih jauh berfokus dalam memperkuat sektor kesehatan dalam mencapai Indonesia Emas.

“Unika Atmajaya baru-baru ini diundang oleh Kementerian Pertahanan untuk membahas tantangan besar menuju Indonesia Emas. Untuk mencapainya, diperlukan perguruan tinggi yang unggul dalam mencetak SDM berkualitas dan didukung oleh inovasi teknologi. Dalam konteks kesehatan, SDM yang berkualitas hanya bisa tercapai jika masyarakat sehat seperti fokus Kementerian Kesehatan. Oleh karena itu, pembentukan prodi seperti SpKKLP dan profesi apoteker diharapkan memperkuat sektor kesehatan, khususnya dalam layanan primer dan ketahanan kesehatan,” ujar Prof. Yuda, Rektor Unika Atma Jaya.

BACA JUGA: Pohon Soekarno dan Bodhi Hiasi Ruang Terbuka Hijau di Universitas Atma Jaya

Kedua program ini dirancang untuk menjawab tantangan kesehatan yang makin kompleks di Indonesia dan dunia.

Penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. 

BACA JUGA: Unika Atma Jaya Sambut 2.445 Mahasiswa Baru dengan Program Pendampingan yang Intensif

Oleh karena itu, peran dokter keluarga makin penting dalam mencegah dan menangani penyakit-penyakit tersebut.

Program SpKKLP FKIK Unika Atma Jaya hadir untuk mencetak dokter keluarga yang mampu memberikanpelayanan kesehatan holistik, komprehensif, dan berkelanjutan.

Hal ini juga sejalan dengan sambutan yang dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, drg. Ani Ruspitawati, M.M.

"Kehadiran kedua program studi ini sangat strategis dalam upaya penyelesaian kualitas dan kualitas tenaga kesehatan Indonesia. Ke depannya, kami berkomitmen untuk berkolaborasi dengan institusi pendidikan, agar masyarakat memperoleh akses layanan kesehatan yang merata dan berkualitas ujar Ani. 

“Program ini diharapkan bisa memperkuat transformasi pelayanan kesehatan primer, dengan fokus pada upaya promotif, efektif, dan kontinuitas perawatan di keluarga serta komunitas. Program spesialis kedokteran keluarga ini juga penting untuk daerah-daerah yang membutuhkan, sementara program profesi apoteker berperan dalam pengelolaan obat dan pelayanan farmasi untuk masyarakat,” ucap Budi Sadikin, Menteri Kesehatan RepublikIndonesia.

Dalam rangka mempersiapkan pembukaan Prodi Sp.KKLP, sejak tahun 2007, FKIK Unika Atma Jaya telah aktif berpartisipasi dalam berbagai pelatihan dan seminar nasional maupun internasional guna meningkatkan kapasitas dokter keluarga, serta menjadi anggota perhimpunan dokter keluarga internasional (WONCA).

Selain itu pada tahun 2014, FKIK Unika Atma Jaya juga menjadi anggota tim Task Force Dokter Layanan Primer dan melakukan benchmarking di Family Medicine Residensi Australia dan Belanda.

Program Studi SpKKLP ini merupakan wujud komitmen Unika Atma Jaya untuk melahirkan dokter keluarga yang terampil, tidak hanya secara klinis, tetapi juga mampu mengedepankan pendekatan personal dalam menangani sindrom metabolik dan penyakit kronis lainnya.

Lulusan kami diharapkan menjadi pionir di bidang pelayanan kesehatan primer di Indonesia.

Kedua program ini sejalan dengan visi Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang berkompeten dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi serta dinamika industri kesehatan global. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler