Kampus Unpar Resmi Memiliki Auditorium Akustik Terbaik di Asia

Senin, 17 Januari 2022 – 16:17 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Gedung Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) pada Senin (17/1/2021). Tampak hadir mendampingi Jokowi antara lain Uskup Keuskupan Bandung Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C, Rektor Unpar dan tokoh nasional sekaligus alumni Unpar dan Ketua Dewan Pengarah Dies Natalis ke-67 Unpar, Maruara Sirait. Foto: Dok. Unpar

jpnn.com, BANDUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Gedung Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) pada Senin (17/1/2021).

Sejumlah tokoh hadir dalam acara ini, di antaranya Rektor Unpar Mangadar Situmorang, Uskup Keuskupan Bandung Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C, Rektor Unpar dan tokoh nasional sekaligus alumni Unpar dan Ketua Dewan Pengarah Dies Natalis ke-67 Unpar, Maruara Sirait.

BACA JUGA: Dewan Terima Kunjungan Mahasiswa UNPAR

Humas Unpar menyebutkan pembangunan gedung ini dimulai tahun 2017 dan selesai pada masa pandemi 2021 lalu.

Gedung PPAG terdiri dari 2 menara, masing-masing 12 dan 9 lantai. Total luas bangunan kurang lebih sekitar 53.000 m2. Pembiayaan seluruh pembangunan berasal dari Yayasan.

BACA JUGA: Unpar Siapkan Rusunawa untuk Mahasiswa Kurang Mampu

Di dalam Gedung PPAG terdapat sebuah Auditorium dengan kapasitas tempat duduk 960 kursi. Lebih istimewa lagi, Auditorium ini menjadi salah satu auditorium dengan kualitas akustik terbaik di Asia.

Gedung ini dinamakan Pusat Pembelajaran dengan semangat pembelajaran lintas disiplin ilmu dan juga mewadahi kegiatan-kegiatan non-akademik mahasiswa seperti pentas kebudayaan dan seni.

BACA JUGA: Kabar Baik, Magang Kampus Merdeka BRI Buka Lagi, Begini Cara Daftarnya

Sebelum meresmikan gedung PPAG, Jokowi terlebih dulu menyampaikan Presidential Lecture yang diikuti lebih dari 10 ribu perserta baik online maupun offline. Kegiatan itu juga sekaligus merayakan Dies Natalis ke-67 Unpar.

Menurut Jokowi, saat ini adalah waktu yang tidak gampang bagi seluruh bangsa tak hanya Indonesia tetapi bangsa lain di dunia. Revelosi industri 4.0, disterupsi terknologi betul-betul menyebabkan, ketidakpastin global yang makin meningkat.

Hal itu membuat keragu-raguan setiap pemimpin di dunia membuat kebijakan karena setiap waktu pendemi Covid-19 mengancam. Hal tersebut sebelumnya tidak terkalkulasi oleh negara manapun karena pandemi dan disterupsi teknologi.

Selain pandemi, Jokowi mencontohkan kelangkaaan energi yang tidak pernah dihitung muncul di banyak negara. Bahkan, kelangkaaan pangan mulai muncul di beberapa negara. 

Kelangkaan kontainer yang dulu tak pernah terkalkulasi yang membuat distribusi logistik di semua negara terganggu. Kenaikan inflasi juga muncul di semua negara juga takut kenaikan inflasi.

“Hal-hal seperti ini menyebabkan kompleksitas masalah yang bermunculan terus menerus sehingga diperlukan sebuah kepemimpinan global yang bisa membuat semuanya menjadi pasti. Inilah yang sangat tidak mudah,” kata Presiden Jokowi.

Saat ini Indonesia menjadi kekuatan negara-negara G20. Segara dengan GDP terbesar di dunia.

“Inilah yang tadi yang saya sampaikan sebuah keadaan yang tidak mudah,” kata Jokowi.

Presiden mengatakan pandemi Covid-19 tidak boleh menghentikan transformasi besar yang sedang dilakukan. Transfortasi tetap harus berjalan dan sedang dilakukan seperti ekonomi menuju ke sebuah ekonomi nilai tambah yang tinggi.

Jokowi menceritakan sejak beberapa ratus tahun, bahan mentah selalu dikirim ke luar negeri utamanya ke Eropa. 

“Yang kita kirim selalu raw material. Oleh sebab itu, sejak 2020, ekspor bahan mentah seperti nikel disetop. Kini harus diolah di dalam negeri baik barang jadi maupun setengah jadi,” kata Jokowi.

Jokowi telah melarang bahan mentah yang dieksport ke luar negeri. Tahun 2022, pemerintah akan menghentikan eksport bauksit, tahun depan tembaga.

"Kita ingin nilai tambah ada di tanah air sehingga memberikan penerimaaan negara yang makin besar berupa pajak, royalti, penerimaaan negara bukan pajak dan membuka lapangan kerja yang sebesar-besarnya untuk rakyat,” ujar Jokowi.(fri/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler