Kang Emil Bakal Jadikan Sukawera Jadi Desa Percontohan

Rabu, 25 April 2018 – 01:47 WIB
Ridwan Kamil saat melakukan blusukan. Foto for jpnn

jpnn.com, INDRAMAYU - Kandidat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kagum dengan Desa Sukawera karena potensi di desa itu membuat warganya mandiri.

Di mana Desa Sukawera, Kecamatan Kertasmaya memiliki tiga potensi unggulan, yakni peternakan lele, budidaya jamur, dan industri bordir yang dikerjakan oleh ibu-ibu secara home industry.

BACA JUGA: Pilgub Jabar, Elektabilitas Sudrajat- Syaikhu Mulai Naik

Ketua Asosiasi Petani Lele Pantura Hamani mengatakan, di desanya ada 63 petani lele. Mereka membudidayakan lele mulai dari pembeniihan dan pembesaran di halaman rumah atau di belakang rumah.

Mereka beternak dengan menggunakan bioflok. Keuntungan dari satu bioflok mencapai Rp 1 juta.

BACA JUGA: Seperti ini Keluhan Nelayan Indramayu kepada Ridwan Kamil

"Saya memiliki 11 biofolk, dan keuntungannya lumayan," kata dia usai mendampingi Ridwan Kamil melihat budidaya lele di samping rumahnya.

Menurut dia, lele tersebut dilempar ke wilayah Indramayu, Bekasi dan Jakarta. Persoalannya sekarang adalah terbentur pada modal untuk mengembangkan lele.

BACA JUGA: Para Kartini Masa Kini Jabar Percayakan Aspirasi ke Hasanah

Sementara itu Nasroni Effendy, tokoh masyarakat desa setempat meminta agar Kang Emil memperhatikan potensi yang ada di desanya. Mulai dari peternakan ikan lele, industri bordir yang dimulai 1963 hingga sekarang.

"Mohon semua yang sudah dilakukan di desa kami diperhatikan supaya lancar," kata Nasroni.

Menanggapi hal itu, Kabg Emil menyatakan, konsep satu desa satu produk itu sangat rasional, urgent, dan efektif untuk melawan kemiskina. Contoh di Desa Sukawera ini berhasil membudidyakan jamur merang dan lele. Dari lele saja, satu kolam bisa mendapat keuntungan sampai Rp 1 juta.

"Tadi saya lihat di satu rumah ada sepuluh kolam berarti Rp 10 juta, ada satu kobong jamur penghasilan lima juta perbulan. Ini kan melebihi UMR ya untuk satu Kepala Keluarga," kata Kang Emil.

Menurut dia, produksi ikan lele hingga kini belum teserap karena demand-nya sangat besar, sehingga kalau dibina dengan profesional marketing yang modern dan disebarkan ke desa miskin yang tidak punya gagasan seperti di sini.

Menurut pria berkacamata ini tidak banyak desa yang mandiri, masih lebih banyak yang tidak berdaya.

"Itulah pentingnya kepemipinan baru di lima tahun ke depan membuat sistem yang bisa diduplikasi di desa-desa yang lain," cetus Kang Emil.(chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kang Emil Masuk 50 Pemimpin Terbaik, Begini kata Kang Uu


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler