jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan pihaknya sejalan dengan narasi pemerintah pusat untuk melakukan larangan mudik bagi masyarakat.
"Bahkan istilah mudik lokal pun sudah saya sampaikan itu tidak diperkenankan," tegas Ridwan Kamil pada diskusi daring yang disiarkan melalui akun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (5/5).
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menegaskan pemerintah Jawa Barat sudah melakukan penyekatan dengan menerapkan siaga satu di 158 titik.
Penyekatan ini, lanjut Kang Emil, dilakukan oleh sejumlah polsek pada jalan-jalan besar hingga jalan yang kecil.
BACA JUGA: Ridwan Kamil: Para Tikus Nanti Tidak Bisa Mudik
"Tikus pun tidak bisa mudik di Jawa Barat," sebutnya.
Dia meminta petugas yang melakukan razia terhadap para pemudik dapat bersikap tegas, namun tetap humanis.
BACA JUGA: Tak Mau Kecolongan Lagi, Pak Ganjar Perintahkan Tutup Semua Jalur Tikus
Pria berusia 49 tahun itu juga mengatakan jika masih ada pemudik yang nekat, dia menyiapkan ruang isolasi di desa-desa untuk pemudik itu melakukan karantina selama lima hari.
"Sudah ada sekitar 2,5 ribuan ruang isolasi di desa-desa," ujar Kamil.
Untuk diketahui, pemerintah pusat mulai memberlakukan larangan mudik besok (6/5). Menurut Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid 19 Doni Monardo, kebijakan ini adalah keputusan politik negara.
"Tidak boleh ada pejabat mana pun yang berbeda narasinya dari narasi pusat," kata Doni dalam jumpa pers yang ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/5). (mcr9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih