Kanjeng Dimas Gentong dan 100 Korban Janji Manis

Rabu, 28 Desember 2016 – 10:08 WIB
Ilustrasi

jpnn.com - JPNN.com--Penangkapan Hasani alias Kanjeng Dimas Gentong oleh polisi membuat warga Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, mendadak gempar.

Hasani diduga menipu ratusan orang dengan menggandakan uang. Dia ditangkap pada 5 Desember lalu.

BACA JUGA: Isi Waktu Liburan Al Malah Babak Belur

Buntut dari penangkapan tersebut, lebih dari 100 korban janji manis bisa kaya secara instan itu terungkap.

Korbannya tak lain adalah orang-orang jauh yang tidak begitu mengenal Kanjeng Dimas Gentong.

BACA JUGA: Terus Melawan Meski Dada Kena Celurit, Akhirnya..Heroik

Sementara itu, warga sekitar yang mengetahui perangainya ogah "dikadali" dengan janji uang berlipat setelah dimasukan ke gentong goib milik Hasani.

"Saya sudah 10 tahun bertetangga dengan dia (Hasani, Red)," ungkap Winarso, salah seorang tetangga Hasani.

BACA JUGA: Kasihan, Pak Dodi Orang Baik

Selama itu pula, dia tidak pernah mengetahui secara jelas pekerjaan Hasani.

Yang dia tahu, Hasani adalah seorang pendatang dari daerah lain.

Sebagai perantau, awalnya, dia bersikap sewajarnya saat bersosialisasi dengan masyarakat.

Namun, lama-lama, perubahan dalam diri Hasani mulai terlihat.

Bukan hanya penampilan yang menjadi lebih menterang, sikap pun demikian.

"Dia menjadi eksklusif serta jarang berkomunikasi dengan lingkungan," katanya.

Pernah beberapa kali, sebagai kenalan lama, Winarso bertanya soal kegiatan atau pekerjaan yang ditekuni Hasani.

Hanya, tak ada jawaban yang pasti yang keluar dari mulutnya.

Kendati, Hasani pernah mengaku menjadi kontraktor yang mengerjakan pembangunan jalan.

Seiring bergantinya waktu, kabar mengenai kemampuan Hasani yang bisa menggandakan uang dengan gentong goibnya pun terdengar Winarso.

Bahkan, dari penggandaan uang tersebut, Hasani bisa mendirikan sejumlah usaha.

Sayang, saat puncak kejayaan itu, Hasani semakin jauh meninggalkan kenalan-kenalan lamanya.

"Hanya beberapa orang di daerah sini yang percaya dengan kemampuan tersebut. Yang banyak dari luar desa," ucapnya.

Pamor Hasani mulai meredup seiring meletusnya kasus penggandaan uang oleh Kanjeng Dimas Taat Pribadi di Probolinggo.

Tak ayal, hal itu memunculkan spekulasi atau prediksi bahwa kegiatan Hasani di Daerah Watulimo memiliki keterkaitan dengan kasus tersebut.

"Semenjak itu, Hasani menjadi jarang keluar rumah," imbuh Widarsono, warga yang lain.

Menurut dia, selama menjadi warga Karanggandu, Hasani tidak begitu aktif dalam kegiatan sosial meski bisa dikatakan memiliki uang yang berlebih.

Justru sebaliknya, karakter Hasani yang tidak mau kalah dari orang lain lebih dominan.

"Awal-awal datang, dia mengaku memiliki kemampuan lebih sehingga tak sedikit yang menganggapnya dukun atau tokoh spiritual," imbuhnya.

Setelah diakui sebagai paranormal tersebut, Hasani memiliki pengikut.

Tak lama kemudian, dia mendirikan usaha dan koperasi nelayan.

Anggotanya tak lain adalah nelayan dan para petani di sejumlah daerah.

"Mungkin dari sana juga (para anggota koperasi, Red), Hasani menarik hasil bumi dan berjanji melipatgandakan uang," katanya. (*/and/c5/diq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SPG Canti Tewas, Polisi Periksa Mantan Pacarnya


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler