jpnn.com - MANFAAT sehat yang didapat dari olahraga tak lagi diragukan. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa olahraga teratur, bisa mengurangi risiko kanker endometrium (pertumbuhan tumor ganas yang berasal dari dinding rahim) pada perempuan yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
"Aktivitas fisik sedang dan berat memang dikaitkan dengan penurunan risiko kanker endometrium bagi perempuan obesitas, namun sayangnya hal ini tak cukup signifikan bagi perempuan kurus," kata peneliti dari Beckman Research Institute of City of Hope, Duarte, California, Christina M. Dieli-Conwright seperti dilansir Reuters, Kamis (26/9).
BACA JUGA: Tinggi Pria Eropa Naik 11 Cm Dalam Satu Abad
Sebelumnya, sudah ditemukan bukti-bukti kuat bahwa aktivitas fisik sedang dan kuat dapat mengurangi risiko kanker payudara. Hasil studi yang telah dipublikasikan dalam British Journal of Cancer ini mengungkapkan bahwa, sebelumnya juga telah dilakukan beberapa penelitian untuk menemukan hubungan antara aktivitas fisik dengan penurunan risiko kanker endometrium.
Dalam studi kali ini, untuk mengetahui apakah ukuran tubuh perempuan mempengaruhi hubungan tersebut, para peneliti mengamati 93.888 responden di Teachers Study. Dari jumlah tersebut, 976 perempuan di antaranya didiagnosis dengan kanker endometrium (tumor yang berasal dari dinding rahim).
BACA JUGA: Tren Perceraian di Kalangan PNS Meningkat
Hasilnya, perempuan dengan berat badan berlebih yang melaporkan rutin memiliki aktivitas fisik sebanyak 3 jam seminggu, memiliki risiko 24 persen lebih rendah untuk terkena kanker endometrium selama belasan tahun ke depan, jika dibandingkan dengan mereka yang hanya memiliki aktivitas fisik kurang dari 30 menit tiap minggunya. Namun sayangnya hasil ini tak terlihat signifikan pada mereka yang memiliki berat badan normal.
"Aktivitas fisik tampaknya lebih terkait dengan rendahnya risiko kanker endometrium pada perempuan yang kelebihan berat badan atau obesitas," kataDr Alpa Patel, ahli epidemiologi American Cancer Society Atlanta.
BACA JUGA: Probiotik Tingkatkan Kadar Vitamin D
Ia mengungkapkan ada 2 mekanisme olahraga dapat mengurangi risiko kanker endometrium, yaitu dengan membantu si perempuan tersebut menurunkan berat badan dan dengan mengurangi secara langsung tingkat sirkulasi estrogen.
"Bahkan tanpa adanya penurunan berat badan, di sini kita melihat bahwa ada nilai positif menjadi aktif secara fisik terkait risiko kanker endometrium," tambah Dr Patel.
Meskipun hubungan antara aktivitas fisik dan risiko kanker endometrium tidak terlihat pada perempuan dengan berat badan normal, bukan berarti lantas mereka tak butuh olahraga. Dr Patel mengatakan bahwa penelitian lain telah menunjukkan manfaat olahraga yang sangat baik untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah Orgasme, Wanita Lebih Sensitif dengan Rasa Nyeri
Redaktur : Tim Redaksi