Kans Akhiri Paceklik Gelar

Selasa, 21 Juni 2011 – 08:43 WIB
JAKARTA- Genderang kejuaraan bulu tangkis Djarum Indonesia Open Super Series Premier mulai ditabuh, hari ini (21/6)Indonesia berharap hasil buruk pada edisi 2010 tidak terulang kembali pada tahun ini.
 
Sekjen PB PBSI, Yacob Rusdianto menilai momen tampil di hadapan publik sendiri harus bisa dimaksimalkan

BACA JUGA: Tiket AFC Tunggu November

Itu cukup penting untuk kembali membangkitkan kepercayaan publik bulu tangkis tanah air terhadap kemampuan pemain Indonesia


"Ini kesempatan untuk menunjukkan bahwa bulu tangkis Indonesia masih bisa diandalkan

BACA JUGA: Kurnia Meiga Raih Dukungan Tertinggi

Dari kejuaraan ini kami berharap menjadi titik awal kebangkitan bulu tangkis Indonesia," kata lelaki asal Surabaya tersebut.

Kendati PB PBSI mengusung optimisme tinggi, mereka ternyata tidak berani membebankan gelar kepada para penggawa bulu tangkis merah putih
Alasannya, mereka khawatir jika dibebani target malah menjadi bumerang bagi Taufik Hidayat dkk.

"Sesuai dengan yang diucapkan ketua umum PBSI (Djoko Santoso, Red)

BACA JUGA: Sebut Juara Tanpa Selebrasi

Optimisme ada tapi tetap tanpa beban apapunBiarkan anak-anak bermain lepas," papar pria yang juga menjabat sebagai ketua panitia pelaksana kejuaraan ini.
 
Induk olahraga bulu tangkis tanah air  itu berharap dengan tidak adanya beban, para pemain bisa lebih percaya diri menghadapi Indonesia Super SeriesApalagi, penampilan pada kejuaraan sebelumnya, Singapura Super Series, Indonesia juga tidak terlalu buruk karena bisa menembus final ganda putra dan ganda campuranItu semakin lengkap dengan gelar di ganda campuran atas nama Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir.
 
Dengan torehan itu,Yacob merasa jika paceklik gelar pada musim 2010 lalu bisa diakhiriDia juga melihat peluang besar ada di sektor tunggal putra dimana Taufik memang menargetkan untuk bisa menambah rekor kemenangannya di Indonesia Super Series menjadi tujuh kali
 
"Kami berharap dari motivasi-motivasi iniSetiap pemain tentu memiliki target sendiri, jadi bukan dari kami, tapi mereka sendiri sadar dengan prestasi yang harus mereka dapatkan mumpung tampil di depan pendukung," terangnya.
 
Sementara itu, koordinator pelatih ganda campuran pelatnas Christian Hadinata tak kalah optimisnya dengan YacobDia berharap tren positif yang telah ditorehkan Tontowi/Lilyana di tiga kejuaraan terakhir bisa dilanjutkan di Indonesia.
 
Mantan pemain Nasional itu menilai permainan anak didiknya tersebut mulai menemukan kestabilanChristian juga memberikan kredit tersendiri bagi TontowiDia menyebut jika pasangan baru Lilyana itu mulai menemukan kepercayaan diri.
 
"Sebelumnya dia itu sering kehilangan kepercayaan diri sehingga tidak konsisten penampilannyaTapi, sekarang saya melihat dia mulai banyak belajar, ini cukup bagus untuk persiapan mereka menuju kejuaraan-kejuaraan berikutnya," tutur lelaki yang akrab disapa Koh Chris tersebut.
 
Namun, dia meminta anak didiknya yang baru berpasangan sejak 2010 lalu itu harus tetap waspadaSebab, persaingan yang akan dijalani bakal lebih ketatSelain itu, lanjut Christian, pola permainan yang diusung oleh Tontowi/Lilyana juga sudah banyak dipelajari oleh lawan-lawan yang sebelumnya telah dikalahkan.
 
Karena itu, dia berharap agar pasangan berperingkat lima dunia itu tidak lengah, terus konsentrasi dan tidak terlalu jemawa
 
"Mereka masih punya kekurangan yang perlu dibenahiItu hanya bisa ditutupi dengan tidak cepat puasJika begitu, saya yakin mereka bisa berbicara banyak disini," ujarnya.
 
Selain ganda campuran, Christian berharap banyak agar ganda putra baik yang pelatnas maupun non-pelatnasBaginya, ini menjadi mopmentum MAhsan/Bona Septano dan Markis Kido/Hendra Setiawan untuk menujukkan kelasnya setelah tidak meraup gelar cukup lama(aam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nadal Temukan Ritme di Awal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler