Kansodaa dan Tari Kolosal Meriahkan Pembukaan Wakatobi Wave 2019

Kamis, 14 November 2019 – 11:11 WIB
Karnaval budaya dan Wakatobi Wave 2019 di Wangi-Wangi, Sulawesi Tenggara, Senin (11/11). Foto: dokumentasi Kemenparekraf

jpnn.com, WANGI-WANGI - Wakatobi larut dalam kemeriahan pesta pada Senin lalu (11/11). Ada karnaval budaya sekaligus pembukaan Wakatobi Wave 2019 yang berlangsung meriah.

Berdasarkan data panitia, sekitar delapan ribu peserta ambil bagian dalam karnaval itu. Saat pembukaan ada 35 kansodaa dari berbagai daerah di Wangi Wangi.

BACA JUGA: Wakatobi Wave 2019 Bergulir, Ada Agenda Temu Investasi

Kansodaa adalah prosesi buat anak wanita yang beranjak dewasa. Mereka diarak beramai ramai memakai tandu.

Menariknya, tandu berkali-kali dilempar ke atas. Suasana itulah yang membuat kemeriahan.

BACA JUGA: Inilah Ritual Adat Kebanggaan Wanita Wakatobi

Yang juga ditunggu wisatawan adalah tari kolosal yang melibatkan ribuan penari. Dengan beragam atraksi keren, tak heran jika ribuan orang memadati venue acara di Marina Togo Mowondu, Wangi Wangi.

Pembukaan Wakatobi Wave 2019 tidak hanya melibatkan peserta dari Pulau Wangi Wangi saja. Tiga pulau besar lain, yaitu Pulau Kaledupa, Tomia, dan Binongko juga mengirimkan ratusan wakilnya.

Ada juga peserta dari Pulau Buton. Diaspora Wakatobi pun hadir dalam event ini.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizki Handayani yang hadir untuk menyampaikan kata sambutan pada pelaksanaan Wakatobi Wave 2019 langsung melontarkan pujian. Event yang masuk dalam Calendar of Events Kemenparekraf itu hanya ada di Wakatobi.

"Wakatobi luar biasa. Namanya sudah mendunia dan saya baru sekali ini memberikan sambutan dengan pemandangan sunset yang indah. Dan ini hanya ada di Wakatobi," ujar Rizki.

Namun, Rizki juga meminta masyarakat Wakatobi bisa menjaga kebersihan. Dia mewanti-wanti soal sampah plastik.

"Indonesia dikenal sebagai negara penghasil sampah plastik yang sangat besar. Oleh sebab itu, saya mengajak seluruh warga Wakatobi untuk sama-sama menjaga kebersihan alam Wakatobi yang indah ini," ajaknya.

Dalam kesempatan yang sama Bupati Wakatobi Arhawi menyampaikan apresiasinya kepada Kemenparekraf. Dia mengapresiasi Wakatobi Wave yang kini sudah menjadi event nasional.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada dukungan Kemenpar. Wakatobi baru 15 tahun dan lima tahun lalu diselenggarakan Wakatobi Wave yang akhirnya menjadi event nasional. Asal tahu saja, venue yang berdiri ini adalah hasil dari DAK Kemenpar," paparnya.

Sementara Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenparekraf Muh Ricky Fauziyani menjelaskan, Wakatobi Wave 2019 merupakan gabungan dari tiga kegiatan. Ada budaya, ekspo dan lomba.

“Semua sangat menarik dan mendapat sambutan luar biasa, termasuk meriahnya acara pembukaan," paparnya.

Namun, Ricky mengingatkan agar Wakatobi juga membuat sebuah event yang ramah terhadap milenial. Sebab, milenial merupakan masa depan pariwisata. 

"Wakatobi harus membuat millenial events. Kenapa harus, karena tren traveller milenial terus meningkat. Traveller milenial itu berkontribusi sampai 51 persen untuk pariwisata Indonesia," tuturnya.(nis/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler