jpnn.com - WAKATOBI terkenal berkat keindahan baharinya yang diakui dunia internasional. Di balik nama besarnya sebagai destinasi wisata bahari terpopuler, Wakatobi menyimpan pesona budaya yang juga tak kalah menarik untuk diselami lebih dalam.
Kabupaten di Sulawesi Tenggara yang dihuni Suku Bajo dan Bugis ini dikenal masih mempertahankan adat dan tradisi yang sarat akan nilai-nilai religius.
BACA JUGA: Angkat Pariwisata Lokal, Pelni Tawarkan Paket Wisata Bahari
Setiap momen khusus, seperti Idulfitri atau Ramadan, penduduk lokal kerap menggelar ritual untuk menyambut datangnya momen sakral bagi umat Islam tersebut.
Di samping itu, pemerintah setempat pun giat memperkenalkan adat dan budaya Wakatobi melalui beragam festival, seperti Wakatobi Wonderful Festival and Expo serta Wakatobi Wave.
BACA JUGA: Paus Terdampar di Perairan Pulau Kapota TN Wakatobi
Dalam acara tersebut, banyak kegiatan menarik mulai pagelaran budaya, kompetisi, hingga arak-arakan warga lokal.
Namun, ada satu acara yang bisa dibilang paling menarik perhatian para wisawatan, yakni ritual Kasonda’a yang menampilkan kecantikan para wanita asli Wakatobi dalam balutan pakaian adat dan aksesori tradisional berwarna cerah.
BACA JUGA: Inisiatif Selamatkan Kawasan Segitiga Terumbu Karang Dunia
Kasonda’a, ritual sekali seumur hidup bagi wanita Wakatobi Kasonda’a merupakan momen istimewa bagi setiap gadis belia asli Wakatobi.
Pasalnya, Kasonda’a menandai perubahan seorang wanita dari masa kanak-kanak ke dewasa.
Pada ritual yang digelar setelah Lebaran ini, gadis muda Wakatobi akan didandani secantik mungkin dan dipakaikan pakaian adat terbaik yang didominasi warna emas.
Rambut mereka dihiasi mahkota yang terbuat dari untaian bunga dan bulu burung. Setelah tampil maksimal dalam balutan pakaian adat, anak-anak perempuan tersebut akan didudukkan di atas tandu.
Satu tandu biasanya dapat memuat 3-4 anak. Menariknya, saudara laki-laki anak perempuan tersebut akan ditugaskan mengangkat tandu sembari mengarak tandu sejauh puluhan kilometer.
Para pengangkat tandu sesekali akan menggoyangkan tandu. Saat tandu bergoyang, anak-anak perempuan di atasnya tidak boleh menunjukkan rasa takut atau berteriak.
Hal tersebut memiliki makna simbolis bahwa anak-anak perempuan yang sudah dianggap dewasa harus berani menghadapi tantangan dalam hidup mereka kelak.
Ritual makin meriah dengan nyanyian dan tarian dari wanita Wakatobi. Jika saudara laki-laki anak perempuan yang mengikuti ritual Kasonda’a bertugas mengangkat tandu, saudara perempuan biasanya akan menari dan menyanyi untuk membangkitkan semangat para pengangkat tandu.
Lagu-lagu yang dinyanyikan biasanya merupakan lagu mainan yang menggambarkan keceriaan anak perempuan saat bermain.
Ritual Kasonda’a merupakan simbol kehormatan dan kebanggaan keluarga Wakatobi yang memiliki anak perempuan yang beranjak dewasa.
Ritual ini juga menjadi momen spesial bagi para wisatawan yang datang saat libur lebaran.
Melalui prosesi ini, wisatawan dapat mengenal lebih jauh tradisi lokal yang masih dipraktikkan hingga saat ini.
Rencanakan perjalanan Anda ke Wakatobi sekarang juga. Tertarik menyaksikan berbagai ritual adat khas Wakatobi? Jangan ragu untuk segera merencanakan perjalanan Anda sekarang juga.
Mulai dengan melakukan survei harga tiket pesawat online di berbagai situs pemesanan tiket.
Anda dapat memilih tiket citilink atau maskapai lainnya dengan penawaran dan promo menarik yang tersedia di beberapa situs.
Percayakan Airy untuk segala keperluan perjalanan wisata dan bisnis Anda. Di situs Airy, Anda dapat memesan tiket pesawat dengan harga terjangkau ke berbagai destinasi di Indonesia.
Tak perlu khawatir akan keamanan transaksi. Seluruh transaksi Airy sudah dilindungi sistem yang menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna. Jika terjadi kendala dalam pemesanan, customer service Airy siap membantu Anda untuk melakukan reschedule atau refund.
Dengan Airy, perjalanan Anda dijamin akan lebih mudah dan nyaman. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai KKN, 2 Mahasiswa UNS Tewas Saat Snorkeling
Redaktur & Reporter : Natalia