Brand Footprint Indonesia 2024

Kantar Indonesia Bongkar Rahasia Konsumen dalam Memilih Brand yang Dibeli

Jumat, 28 Juni 2024 – 21:57 WIB
Kantar Indonesia Divisi Worldpanel merilis laporan terbaru mereka, yakni Brand Footprint Indonesia 2024 yang membongkar rahasia di balik pilihan konsumen. Foto: Dokumentasi Kantar Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Kantar Indonesia, Divisi Worldpanel, merilis laporan terbarunya, yakni Brand Footprint Indonesia 2024.

Brand Footprint merupakan studi tahunan yang dilakukan Kantar untuk mengukur merek yang paling dipilih oleh konsumen.

BACA JUGA: Hasil Riset IPSOS: Shopee jadi E-commerce yang Paling Direkomendasikan oleh Konsumen

Laporan ini mencakup lebih dari 550 merek di lima sektor fast moving consumer goods (FMCG), yaitu makanan, minuman, produk susu, perawatan rumah, dan perawatan tubuh.

Brand Footprint Indonesia tahun ini mencakup 97 persen rumah tangga di berbagai kota besar dan kecil di seluruh wilayah urban dan rural Indonesia, dari keseluruhan populasi rumah tangga sebanyak 70 juta.

BACA JUGA: Statista & Populix Berkolaborasi, Perluas Wawasan Konsumen Berbasis Data

Managing Director of Kantar Indonesia, Worldpanel Division Venu Madhav mengungkapkan kondisi ekonomi makro di Indonesia di awal 2024 menunjukkan resiliensi dengan pertumbuhan PDB yang positif sekitar 5 persen.

"Per kuartal pertama kemarin, perbelanjaan rumah tangga masyarakat Indonesia tumbuh sembilan persen dibanding tahun lalu, hampir dua kali lipat dari pertumbuhan PDB," kata Venu Madhav dalam keterangan resminya, Jumat (28/6).

BACA JUGA: WhatsApp Meluncurkan Fitur Flows, Bisa Berbelanja Sambil Chat

Menurut Venu Madhav, besarnya perbelanjaan ini masih dipengaruhi oleh kenaikan harga dan juga masyarakat yang lebih percaya diri untuk berbelanja lebih banyak setelah arus inflasi di tahun-tahun sebelumnya.

Kebiasaan berbelanja yang baru ini mempengaruhi konsumen dalam hal memilih brand yang dibeli.

"Kondisi ini tentunya memberikan tantangan tersendiri bagi pelaku industri FMCG untuk dapat tetap dipilih konsumen,“ ungkapnya.

Berikut ini beberapa fakta menarik dari studi Brand Footprint tahun ini:

- Produk FMCG masih menjadi prioritas dalam perbelanjaan masyarakat Indonesia dari semua kalangan ekonomi dan demografi. Hal ini merupakan peluang bagi para pelaku industri FMCG untuk menjadi bagian dari prioritas masyarakat ketika berbelanja.

- Kesamaan dari kesepuluh brand yang menempati peringkat teratas di studi Brand Footprint adalah brand tersebut setidaknya dibeli oleh 60 persen masyarakat Indonesia atau setara dengan 42 juta rumah tangga.

- Selain dibeli oleh 60 persen masyarakat, kesamaan lainnya adalah 10 brand peringkat teratas dibeli sebanyak 14 kali atau lebih dalam satu tahun.

Lebih lanjut Senior Marketing Manager of Kantar Indonesia, Worldpanel Division Corina Fajriyani dalam studi tahunan Brand Footprint, Kantar menggunakan metode yang disebut Consumer Reach Point (CRP) untuk mengukur sejauh mana suatu merek dapat menjangkau konsumen.

CRP adalah matriks yang menggabungkan tingkat penetrasi, yaitu jumlah rumah tangga yang membeli merek tersebut, dengan frekuensi pembelian oleh konsumen.

"Dengan kata lain, nilai CRP memberikan gambaran tentang seberapa kuat hubungan antara merek tersebut dengan konsumennya,” jelas Corina Fajriyani.

Dinamika di 10 Peringkat Teratas

Di edisi tahun ini, Indomie tetap mempertahankan posisi teratas dari the Most Chosen FMCG Brand di Indonesia.

Posisi berikutnya di peringkat 2 hingga 8 juga diduduki brand yang sama seperti tahun sebelumnya, yaitu: SoKlin, Mie Sedaap, Royco, Roma, Kapal Api, Indofood, dan Nabati.

Daia mendobrak klasemen di peringkat 10 teratas tahun ini dengan nilai CRP lebih dari 800 juta yang berarti Daia dipilih oleh konsumen sebanyak 800 juta kali di sepanjang tahun 2023.

Menariknya, 7 dari 10 peringkat teratas merupakan brand makanan.

Satu-satunya produk minuman di kalangan 10 peringkat teratas adalah produk kopi, di mana sebanyak 65 persen rumah tangga Indonesia mengkonsumsi kopi setidaknya 20 kali dalam setahun.

Hal ini menunjukkan rumah tangga di Indonesia lebih memilih kopi dibandingkan produk minuman lainnya, seperti teh atau sirup.

Pendatang Baru di 100 Peringkat Teratas (Rising Star Brands)

Le Minerale

Melesat 26 peringkat dari tahun lalu, Le Minerale berhasil masuk ke 100 peringkat teratas di klasemen Brand Footprint tahun ini.

Strategi Le Minerale untuk menawarkan berbagai pilihan ukuran kemasan, meningkatkan kehadiran dan aksesibilitasnya memungkinkan Le Minerale memenuhi beragam kebutuhan dan preferensi konsumen, memastikan semua orang dapat menikmati manfaatnya dalam berbagai momen.

Milku

Pertama kali hadir sebagai produk susu cari dalam kemasan botol di tahun 2020, tahun ini Milku berhasil masuk ke klasemen 100 peringkat teratas Brand Footprint.

Karakteristik utama yang diusung Milku adalah terbuat dari susu sapi Belgia, ukuran kemasan yang pas dengan keinginan konsumen (200 ml), dan harga yang ditawarkan pun sesuai dengan dompet konsumen.

Dari strateginya tersebut, Milku berhasil merangkul lebih dari 40 persen rumah tangga Indonesia untuk memilih Milku sebagai produk susu cair untuk anak-anak.

Managing Director of Kantar Indonesia, Worldpanel Division Venu Madhav menambahkan studi Brand Footprint ini memberikan wawasan komprehensif tentang industri FMCG yang terus menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi di tengah kenaikan harga secara umum.

Dia menyebut beberapa merek berhasil tumbuh dan memperluas basis pembelinya dengan cepat merespons kebutuhan dan preferensi konsumen.

Ini menunjukkan pertumbuhan merek dapat dicapai dengan cepat tanggap terhadap perubahan perilaku konsumen.

"Oleh karena itu, saya dan seluruh tim Kantar Indonesia mengucapkan selamat kepada semua pemenang Brand Footprint Award 2024,” pungkas Venu Madhav. (mar1/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler