jpnn.com, JAKARTA - Populix, perusahaan data dan layanan riset dari Indonesia dan platform data dan intelijen bisnis global, Statista berkolaborasi untuk meningkatkan wawasan seputar pasar dan konsumen Indonesia.
Kemitraan itu bertujuan untuk memberdayakan individu dan organisasi dalam mengambil keputusan yang tepat berbasis data.
BACA JUGA: Survei Populix: Inilah Tren Investasi Indonesia di 2021
Co-Founder dan CEO Populix Dr. Timothy Astandu mengatakan pihaknya akan selalu berkomitmen untuk meratakan akses terhadap riset dan data bagi semua orang.
"Kami berharap kemitraan ini dapat terus berkembang untuk memberdayakan lebih banyak orang dalam mengambil keputusan yang lebih tepat dan membuat perencanaan-perencanaan yang dapat ditindaklanjuti berbasis data," kata Timothy dalam siaran persnya, Rabu (19/6).
BACA JUGA: Survei Populix: Kalangan Bawah Pesimistis Hadapi New Normal
Sementara itu, Strategic Data Partnerships, Statista Christopher Ekwuruke mengatakan dengan adanya kerja sama ini bisa mengintegrasikan wawasan mendalam Populix tentang kondisi pasar dan konsumen Indonesia ke platform Statista.
Sehingga, kata dia, pengguna dapat meningkatkan cakupan wawasannya di wilayah Asia Pasifik.
BACA JUGA: Paket Hemat Populix: Layanan Riset Terjangkau untuk Pelaku UMKM dan Pelajar
"Kami akan senantiasa terinformasi dengan perkembangan tren dan sentimen pasar. Bersama-sama, kami berharap dapat berbagi wawasan bermakna yang memperdalam pemahaman tentang perkembangan Indonesia," kata Christopher.
Melalui kemitraan ini, laporan terbaru Populix akan memperkaya koleksi data Statista yang luas lebih dari 80.000 topik dari 40.000 sumber di 170 industri.
Laporan itu akan diubah menjadi grafik yang mudah dipahami dan dapat dibagikan di situs web Statista.
Selain itu, pengunjung dapat melihat laporan selengkapnya dalam situs web Populix untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif dan mendalam tentang data tersebut.
Hingga saat ini, para pengunjung Statista sudah diakses lebih dari 20 statistik dari Populix terkait konektivitas konsumen Indonesia selama Ramadan 2024. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Regsosek Bakal Jadi Sistem Berbasis Data Terintegrasi
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian