jpnn.com, JAKARTA - Kantong jenazah berisi body part korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 terus berdatangan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Komandan DVI Pusdokkes Polri Kombes Hery Wijatmoko mengatakan, per hari Senin (18/1) pagi, RS Polri Kramat Jati total sudah menerima 308 kantong jenazah.
BACA JUGA: Begini Bentuk Pecahan Cockpit Voice Recorder Sriwijaya Air SJ182 yang Ditemukan
Jumlah tersebut terus bertambah dari data pada Minggu (17/1) pagi, yakni 188 kantong jenazah.
"Update hari ini, kami menerima sebanyak 308 kantong (jenazah) dari fase 1 di (Tanjung) Priok," kata Hery di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.
BACA JUGA: Ini Daftar Nama Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang Telah Teridentifikasi
Hery berharap dengan rekonsiliasi yang dilakukan Tim DVI hari ini makin banyak korban yang teridentifikasi.
"Mohon doa restunya, semoga ada penambahan (jenazah yang teridentifikasi)," ujar Kombes Hery.
BACA JUGA: Keluarga Laskar FPI Gugat Kapolda Metro Jaya ke PN Jakarta Selatan
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1), pukul 14.40 WIB.
Pesawat diperkirakan jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Pesawat itu membawa penumpang 46 dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, pilot-kopilot, satu petugas keselamatan penerbangan dan tiga awak kabin.
Adapun Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi sebanyak 29 jenazah korban.
Nama-nama korban yang teridentifikasi yakni Rosi Wahyuni (51), Rizki Wahyudi (26), Nelly (49), Beben Sopian (58).
Kemudian, Okky Bisma (29), Fadly Satrianto (39), Khasanah (50), Asy Habul Yamin (36), Indah Halimah Putri (26) serta Agus Minarni (47).
Selanjutnya atas nama Ricko (32), Ihsan Adhlan Hakim (33), Supianto (37), Pipit Piyono (23), Mia Tresetyani (23), dan Yohanes Suherdi (37).
Lalu, Fao Nuntius Zai, bayi berumur 11 bulan, Yuni Dwi Saputri (34), Iu Iskandar (52), Oke Dhurrotul Jannah (24).
Selain itu ada satu jenazah lainnya yang tidak dipublikasikan identitasnya atas permintaan dari keluarga korban.(cr1/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi