Kantong Plastik Berbayar, Uang Rp 200 Milik Siapa?

Kamis, 25 Februari 2016 – 09:20 WIB
Belanja di minimarket. Foto: Riau Pos/JPG

jpnn.com - WARGA yang berbelanja di pusat perbelanjaan akan dikenakan sistem kantong plastik berbayar. Untuk Pekanbaru, program ini sudah mulai diterapkan sejak Ahad (21/2). Mereka yang berbelanja tanpa membawa rantang atau kantong sendiri dari rumah, dikenakan biaya lebih untuk pembelian kantong plastik dengan nilai nominal sebesar Rp 200. 

DEBSY MEDYA SEPTIANI - Pekanbaru

BACA JUGA: Keren! Warga Bayar Rekening Listrik, PBB, PDAM, dari Hasil Sampah

Akankah sistem ini efektif mengurangi penggunaan kantong plastik? Jika program ini berjalan, seandainya tiap konsumen membayar  Rp 200, akan dikemanakan uang itu? Apakah akan menjadi milik toko? Pertanyaan ini yang sebagian muncul dari sejumlah warga.

Jika tujuannya untuk mengurangi sampah plastik, cara itu dinilai tidak terlalu signifikan dampaknya. Karena bagi warga yang mampu, masih akan membeli kantong plastik saat berbelanja. 

BACA JUGA: Terpidana Teroris Bisikkan Kalimat Begini ke Kalapas, Keringat Dingin Langsung Mengucur

Seperti yang diungkapkan Dina (23) warga Jalan Bukit Barisan ini. Dia menilai, kebijakan pemerintah untuk menerapkan kantong plastik berbayar tersebut hanya akan terkesan buang-buang waktu saja. Jika memang ingin menerapkan program itu, seharusnya pemerintah menghentikan saja produksi atau pembuatan kantong plastik tersebut.

"Nilai Rp 200  tidak seberapa. Bagaimana jika nanti ada pembeli dengan uang pas untuk membayar ataukah si kasir tidak memiliki uang recehan kembalian, kan bisa jadi ribet nantinya," tuturnya.

BACA JUGA: Seperti tidak Punya Biji, Manis, Empuk

Penerapan kantong plastik berbayar ini memang belum sepenuhnya berjalan. Masih banyak swalayan maupun ritel yang belum menerapkan aturan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu. Kendati demikian sebagiannya lagi juga sudah ada yang menerapkan.

Pantauan Riau Pos (Jawa Pos Group) di pusat perbelanjaan Indomaret di Jalan Arifin Ahmad, Rabu (22/2), ritel ini sudah memberlakukan sistem kantong plastik berbayar ini. Siti, salah seorang karyawan Indomaret di Jalan Arifin Ahmad ini mengatakan bahwa Indomaret sudah menerapkan sistim kantong plastik berbayar tersebut.

''Sebelum kami memberlakukan kantong plastik berbayar ini, terlebih dahulu kami sudah berikan peringatan kepada pelanggan, bahwa ke depannya akan ada kebijakan mengenai kantong plastik berbayar ini. Dengan per satu kantong plastiknya sebesar Rp 200,” ujarnya. 

Terkait pendapat masyarakat tentang kebijakan kantong plastik berbayar ini, Siti menyebutkan, bahwa pelanggan Indomaret  sudah cukup mengerti, karena pelanggannya kebanyakan adalah orang-orang kantoran.

''Ada juga yang protes kepada kami. Mereka menyampaikan, repot juga kalau diberlakukan kantong plastik berbayar ini. Masa kami beli minuman, harus beli plastiknya juga,'' ucap Siti menirukan percakapan pelanggan saat itu.

Salah seorang pelanggan Indomaret di jalan Arifin Ahmad, Dewi yang juga seorang PNS mengatakan, ia sama sekali belum mengetahui tentang kebijakan pemerintah mengenai kantong plastik berbayar tersebut. Namun dia tidak menolak hal tersebut diberlakukan. Justru menurutnya sangat bagus sekali. ''Ini sangat bagus, karena ini bisa mengurangi sampah yang mencemari lingkungan kita. Tapi satuhal yang harus dijelaskan, nantinya uang dari plastik berbayar ini akan disalurkan kemana,'' tanyanya.

Di tempat berbeda,  Alfamart Jalan Rambutan juga sudah menerapkan kantong plastik berbayar. Bahkan mereka sudah menerapkan kantong plastik berbayar ini sejak Ahad (21/2) kemarin. Harga dari per satu kantong plastik itu Rp 200. 

Linda yang merupakan salah satu karyawan Alfamart mengatakan, dengan adanya sistem ini, banyak pembeli yang berkomentar. 

"Ya kemarin ada yang bilang, loh kok plastiknya sekarang bayar kak? Lalu saya jelaskan kalau sistem ini bukan dari perusahaan Alfamartnya, tetapi sudah dari pemerintah," ujarnya.

Menurutnya tdak semua pembeli yang berkomentar negatif. Banyak juga yang mendukung dengan diterapkannya sistem ini. Seperti yang dikatakan oleh Rosmi, salah seorang pelanggan Alfamart.

Menurutnya sistem ini bagus untuk diterapkan. Karena bisa mengurangi limbah sampah plastik. Ia sangat mendukung pemerintah tentang hal ini. Dan menurutnya, dengan harga Rp200 tidak menjadi masalah. "Cuma 200 kok, ya gak papalah, gak terasa juga bayarnya,'' ujar Rosmi.

Namun berbeda dengan Roni, salah seorang warga lainnya. Dia justru tidak tahu tentang sistem kantong plastik berbayar itu. " Eh, iya ya mbak? Saya belum tahu beritanya tu. T api kalau hanya dengan harga Rp 200, saya sih oke-oke saja, selagi tujuannya baik saya mendukung", ujarnya. (t/lim/sam/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tantan Buka Warung di Lembang, Louis van Gaal pun Tahu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler