Kantongi Bukti, KPK Biarkan Rekening Angie

Rabu, 02 Mei 2012 – 21:21 WIB

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengantongi bukti cukup tentang aliran dana ke Angelina Sondakh. Meski demikian KPK merasa belum perlu membekukan rekening anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat itu.

Juru Bicara KPK, Johan Budi mengungkapkan, aliran ke Angie -panggilan Angelina- itu memang terkait dengan kasus Wisma Atlet dan pembahasan anggaran untuk proyek di Kemendiknas.  "Penyidik memang menemukan aliran dana yang masuk ke Bu AS (Angelina). Ada  pengakuan saksi dan informasi catatan di KPK," kata Johan di KPK, Rabu (2/5).

Namun soal jumlah dana yang mengalir ke Angie, dengan tegas Johan tak bersedia membeberkannya. "Mengenai jumlah, yang tahu penyidik. KPK berkepentingan informasi soal aliran dana ke AS itu jangan sampai mengganggu penyidikan," kilahnya.

Hanya saja dari informasi yang dihimpun dari internal KPK, terdapat 16 aliran dana ke mantan Wakil Sekjen Partai Demokrat itu. Alirannya antara lain pada Maret 2010 berupa uang Rp 70 juta. Sebulan kemudian Angie menerima USD 100 ribu.

Pada Mei 2010, Angie dua kali menerima aliran masing-masing Rp 2,3 miliar dan Rp 3 miliar. Selanjutnya pada Juni 2010, Angie menerima tiga kali aliran masing-masing Rp 2 miliar, Rp 3 miliar dan USD 100 ribu.

Lantas mengapa KPK belum membekukan rekening milik Angie? "Kemarin saya konfirmasi belum dibekukan. Pembekuan tergantung kebutuhan penyidik," katanya.

Seperti diketahui, Angie ditetapkan sebagai tersangka sejak awal Februari lalu. Dalam persidangan atas M Nazaruddin terungkap bahwa Angie yang duduk di Komisi X dan Badan Anggaran (Banggar) DPR menerima uang hingga Rp 5 miliar dalam dua kali penyerahan dari Permai Grup.  Menurut saksi-saksi di persidangan Nazaruddin, uang tersebut untuk menggiring anggaran proyek yang dibahas di Komisi X DPR dan Banggar DPR.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbit Aturan Perketat Pengawasan Outsourcing


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler