Kantongi Kontrak dengan Pertamina, Prospek Bisnis JAR Cerah

Sabtu, 23 Juli 2022 – 06:23 WIB
PT Jhonlin Agro Raya Tbk mengantongi kontrak dengan Pertamina untuk menyediakan kuota 305.000 kiloliter (KL) FAME (Fatty Acid Methyl Ester) dalam setahun. Foto: Dok JAR

jpnn.com, JAKARTA - PT Jhonlin Agro Raya Tbk mengantongi kontrak dengan Pertamina untuk menyediakan kuota 305.000 kiloliter (KL) FAME (Fatty Acid Methyl Ester) dalam setahun.

Direktur Keuangan PT JAR Tbk, Temmy Iskandar pun optimistis kontrak tersebut memiliki prospek bisnih yang cerah.

BACA JUGA: Kurwanto, Sosok Cekatan di Balik ‘Iron Man’ Penolong Korban Kecelakaan Truk BBM Pertamina

Adapun FAME digunakan untuk pencampuran BBM jenis Solar dan diproduksi oleh pabrik biodiesel milik JARR yang berkapasitas 1.500 TPD

“Produk FAME hasil pabrik biodiesel JARR penjualannya sudah pasti diserap oleh Pertamina karena kita telah memiliki kontrak kuota sebesar 305.000KL setahun dengan Pertamina untuk menyuplai Pertamina Baubau Wayame,” kata Temmy melalui keterangan resmi, Jumat (22/7).

BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga & Kepolisian Berhasil Pindahkan Mobil Tangki dari Lokasi Kecelakaan

Menurut Temmy, Pabrik Biodiesel 1.500 TPD milik JARR berlokasi di Batulicin, Kecamatan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dibangun sejak 2019 dan mulai beroperasi September 2021 dan kemudian diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 21 Oktober 2021.

Kesinambungan produksi pabrik biodiesel terjamin karena milik PT JAR Tbk juga memiliki lahan perkebunan sawit seluas 17.020,26 hektare yang menghasilkan tandan buah segar.

BACA JUGA: Pertamina Berjanji Mengurus Seluruh Korban Kecelakaan Truk Tangki di Cibubur

Pengapalan perdana produk Fame hasil pabrik biodiesel JARR bahkan telah dilakukan pada September 2021 dengan mengirim 4.999,311 KL kepada Pertamina Wayame.

Perusahaan sedang dalam proses IPO di BEI dengan kode emiten JARR itu bahkan mengirimkan FAME mencapai 49.655,880 KL dari September 2021 hingga Desember 2021

Besaran jumlah FAME tersebut telah sesuai dengan penetapan alokasi yang diterima oleh PT JAR Tbk berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI No.105.K/EK.05/DJE/2021 tanggal 18 Agustus 2021.

Tak hanya itu, prospek cerah bisnis PT JAR Tbk tergambar berdasarkan Keputusan Menteri ESDM RI No. 150.K/ EK.05/DJE/2021 tanggal 30 November 2021, yang menetapkan PT JAR Tbk merupakan salah satu dari 21 perusahaan yang memperoleh penetapan alokasi volume sebanyak 302.998 KL (2,95 persen) dari total 10.151.118 KL dalam rangka pengadaan bahan bakar nabati jenis biodisel untuk pencampuran bahan bakar minyak jenis solar periode Januari sampai dengan Desember 2022.

JARR telah melakukan penawaran umum perdana (initial public offering-IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), di mana masa penawaran awal 12 Juli hingga 15 Juli 2022 dengan penjamin pelaksana emisi efek PT Investindo Nusantara Sekuritas.

JARR menawarkan 1.222.950.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau mewakili 15,29 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum perdana.

“Keseluruhan saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran berkisar Rp 250 – Rp 300. Nilai penawaran umum perdana saham sebanyak-banyak Rp 366,88 miliar,” pungkas Temmy. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
JAR   Pertamina   saham   biodiesel   BBM   Solar  

Terpopuler