jpnn.com, TIMIKA - Seorang pekerja bagian konstruksi di kawasan dataran rendah PT Freeport Indonesia bernama Grame Thomas Wall menjadi salah satu korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kantor Office Building PT Freeport Indonesia Kuala Kencana, Timika, Papua, Senin siang.
Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gede Era Adhinata di Timika, Senin, mengatakan pekerja berkewarganegaraan Selandia Baru meninggal dunia tak lama setelah tertembak peluru senjata tajam KKB.
BACA JUGA: KKB Pimpinan Joni Botak Menyerang Lagi, 1 Karyawan Freeport Tewas
"Satu korban meninggal dunia berkewarganegaraan Selandia Baru. Rencananya jenazahnya akan diterbangkan ke Selandia Baru pada esok hari," kata AKBP Era Adhinata.
Selain Grame, dua korban lainnya dalam peristiwa itu atas nama Jibril MA Bahar, karyawan PT Kuala Pelabuhan Indonesia terluka tembak pada paha kanan dan Yoshepine yang juga karyawan konstruksi PT Freeport Indonesia terkena serpihan peluru pada kakinya.
BACA JUGA: Pria yang Tiba-tiba Terkapar di Pinggir Jalan Dibiarkan Warga Begitu Saja, Takut COVID-19
Kedua korban terluka itu kini menjalani perawatan medis di Klinik AEA Kuala Kencana.
Kapolres menjelaskan insiden penyerangan Kantor OB PT Freeport di Kuala Kencana itu terjadi pada Senin siang sekitar pukul 14.00 WIT.
BACA JUGA: Kepala BNN Kabupaten Belitung Positif COVID-19
KKB dengan perkiraan berjumlah lebih dari delapan orang melakukan penembakan ke arah Kantor OB PT Freeport dari arah hutan di sisi kanan gedung.
Sejumlah saksi mengaku sempat melihat delapan orang memasuki area Kantor OB PT Freeport Kuala Kencana dengan menenteng senjata api.
"Pelaku diperkirakan lebih dari delapan orang. Saksi-saksi melihat ada delapan orang membawa senjata api," jelas AKBP Era Adhinata.
Kapolres mensinyalir pelaku penyerangan Kantor OB PT Freeport Kuala Kencana itu merupakan kelompok Kali Kopi pimpinan Joni Botak.
Saat penyerangan terjadi, Kantor OB PT Freeport Kuala Kencana dijaga oleh enam anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Amole.
Usai melakukan penembakan, para pelaku melarikan diri ke arah hutan di belakang Kuala Kencana tembus ke arah Mile 39.
Terhadap kejadian itu, aparat gabungan Polri dibantu TNI langsung melakukan pengejaran dengan mengerahkan peralatan berat seperti panzer anoa milik Detasemen Kaveleri Serigala Ceta dan kendaraan taktis barakuda milik Detasemen B Brimob Polda Papua.
"Upaya yang kami lakukan yaitu bersama Satgas Amole memperketat pengamanan di area Kuala Kencana dan terus berkoordinasi dengan semua satuan untuk melakukan pengejaran. Malam ini juga kami akan melakukan razia skala besar di daerah-daerah rawan yang diduga menjadi perlintasan kelompok ini," kata AKBP Era Adhinata.
Kapolres meminta para karyawan maupun keluarganya yang bermukim di Kuala Kencana agar tidak panik.
"Yang jelas pengamanan di Kota Kuala Kencana dan sekitarnya akan kami perkuat lagi," jelas AKBP Era Adhinata.
Terhadap kejadian itu, aparat gabungan Polri dibantu TNI langsung melakukan pengejaran dengan mengerahkan peralatan berat seperti panzer anoa milik Detasemen Kaveleri Serigala Ceta dan kendaraan taktis barakuda milik Detasemen B Brimob Polda Papua.
"Upaya yang kami lakukan yaitu bersama Satgas Amole memperketat pengamanan di area Kuala Kencana dan terus berkoordinasi dengan semua satuan untuk melakukan pengejaran. Malam ini juga kami akan melakukan razia skala besar di daerah-daerah rawan yang diduga menjadi perlintasan kelompok ini," kata AKBP Era Adhinata.
Kapolres meminta para karyawan maupun keluarganya yang bermukim di Kuala Kencana agar tidak panik.
"Yang jelas pengamanan di Kota Kuala Kencana dan sekitarnya akan kami perkuat lagi," jelas AKBP Era Adhinata.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi