Kantor Majalah Kontroversial Diserbu, WNI di Perancis Diminta Waspada

Kamis, 08 Januari 2015 – 11:29 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah RI mengutuk penyerangan kantor mingguan Charlie Hebdo di Perancis yang memakan 12 korban jiwa. Pemerintah  menegaskan bahwa tindak kekerasan apapun tidak dapat dibenarkan.

"Pemerintah Indonesia mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya kepada pemerintah dan rakyat Perancis, khususnya terhadap keluarga para korban. Indonesia mendukung upaya Pemerintah Perancis menangkap dan mengadili para pelaku," tulis Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dalam keterangan pers yang diterima JPNN, Rabu (8/1).

BACA JUGA: Hamzah Haz Sering Dibantu Ortu Fuad Amin

Kemenlu telah melakukan koordinasi dengan KBRI Paris mengenai insiden berdarah itu. Hasilnya, dipastikan tidak ada satupun WNI yang jadi korban.

Meski begitu, pemerintah minta seluruh WNI di Perancis untuk meningkatkan kewaspadaan dan hindari tempat-tempat keramaian.

BACA JUGA: Menhan Siapkan Pasukan Cyber untuk Jaga Pertahanan

"Hubungi perwakilan Indonesia (KBRI Paris dan KJRI Marseille) di wilayah masing-masing sekiranya membutuhkan bantuan," himbau Kemenlu.

Seperti diberitakan, sekelompok orang bersenjata menyerbu kantor majalah satir kontroversial Charlie Hebdo di Paris, Perancis. 12 orang meninggal dunia termasuk di antaranya dua orang personil kepolisian.

BACA JUGA: Ada Johan Budi di Daftar Usulan Jubir Presiden Jokowi

Sebelumnya, pada tahun 2011 kantor Charlie Hebdo juga pernah menjadi sasaran serangan bom api. Saat itu, penyerangan diduga berkaitan dengan kartun Nabi Muhammad yang muncul di salah satu edisi mingguan tersebut.(dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Skenario Basarnas Angkat Kotak Hitam AirAsia QZ8501


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler