JAKARTA - Anggota DPR Eva Kusuma Sundari mengatakan, Indonesia tidak perlu gusar dengan manuver dari politisi Inggris tentang pembukaan kantor perwakilan Papua Medeka di Kota Oxford. Pasalnya, Papua berbeda dengan Timor Timur karena tidak penah masuk agenda Dewan Keamanan PBB.
Bahkan, hukum internasional pun mengakui Papua sebagai wilayah sah NKRI. "Satu-satunya alasan menggugat Papua dari NKRI adalah adanya pelanggaran HAM dan genocide, sehingga Indonesia harus membuktikan sebaliknya, yaitu Papua damai dan sejahtera," kata Eva, Sabtu (4/5).
Politikus PDIP ini menambahkan, terwujudnya Papua yang damai dan sejahtera sangat bergantung pada cara pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerapkan konsep Otonomi Khusus Plus di Papua kepada gubernur baru Papua. Maksud plus tersebut adalah termasuk memulai dialog dengan elemen-elemen pro kemerdekaan. "Ini kemajuan yang melegakan," katanya.
Dialog atau komunikasi yang konstruktif dengan semua elemen, termasuk yang pro kemerdekaan, bisa menjadi satu-satunya strategi. Hal itu mengingat pendekatan keamanan yang selama ini tidak membuahkan hasil baik, baik dalam aspek perdamaian maupun kesejahteraan.
Eva mengatakan, PDIP yakin Indonesia mampu menyelenggarakan dialog bagi penyelesaian politik tanpa keterlibatan asing seperti di Aceh. "Kemenlu telah sukses memfasilitasi dialog perdamaian di Mindanao, Thailand Selatan termasuk di Myanmar. Sehingga untuk Papua bukan hal yang sulit," ujarnya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Buruh Disekap dan Dianiaya di Tangerang
Redaktur : Tim Redaksi