Kantor Pos Dibobol Maling, Duit Nasabah Rp27,6 Juta Amblas

Sabtu, 02 Agustus 2014 – 19:49 WIB
Tim Inafis Polres Bontang tengah melakukan olah TKP di sekitar plafon Kantor Pos yang dibobol, kemarin. Bontang Post/JPNN

jpnn.com - BONTANG - Kantor PT Pos Indonesia di Jalan MT Haryono Nomor 3 dibobol kawanan maling. Kejadian itu baru diketahui, Jumat (1/8) sekira pukul 07.50 Wita kemarin saat perusahaan negara yang identik dengan warna oranye itu menjalani aktivitas kerja usai libur Lebaran. Kerugian pun ditaksir lebih dari Rp 30 jutaan.

Informasi yang dihimpun, uang nasabah senilai Rp 27.600.000, serta materai, prangko, dan uang kantor yang ditaksir senilai Rp 5 jutaan amblas. Seluruh barang berharga itu diambil dari lemari.
 
Hingga berita ini diturunkan tadi malam, polisi masih berupaya mengidentifikasi siapa pelaku pencurian tersebut. Meski demikian, beberapa saksi termasuk karyawan dan sekuriti Kantor Pos masih diperiksa Korps Bhayangkara itu.
 
Tim Indonesia Automatic Finger Print Indentification System (Inafis) Polres Bontang pun sudah diturunkan ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan. Sementara itu, Unit Opsnal Sat Reskrim Polres Bontang terus memburu keberadaan pelaku yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya.
 
Kapolres AKBP Heri Sasangka, melalui Kasat Reskrim AKP Tasimun menjelaskan, yang dibobol di Kantor Pos adalah ruang bendahara dan akuntansi, yang kebetulan berada dalam satu ruangan. Pelaku diduga masuk ke ruangan tersebut dengan cara menaiki plafon kantor dan menjebolnya.
 
“Diduga, pelaku masuk ke dalam Kantor Pos dengan cara memanjat plafon dari dalam kamar mandi. Dalam salah satu kamar mandi ada penutup plafon yang terbuka. Namun, ini masih dugaan. Untuk kepastiannya menunggu hasil penyelidikan. Anggota sedang menyelidiki kasus ini,” katanya.
 
Dari pantauan media ini di TKP, bekas plafon yang dijebol tampak berserakan di lantai dan meja bendahara. Tim Inafis Polres Bontang yang melakukan olah TKP pun mengumpulkan beberapa barang bukti yang diduga berkaitan dengan pelaku. Seluruh barang bukti itu dibawa ke Mapolres Bontang untuk diteliti.

BACA JUGA: Penambang Makin Liar Satpol PP Tak Berkutik

“Selain memeriksa beberapa karyawan dan sekuriti, kami juga mengamankan beberapa barang bukti dari hasil olah TKP. Semuanya (barang bukti, Red.) sudah kami bawa ke Mapolres Bontang,” katanya.

Meski demikian, polisi enggan membeber barang bukti apa saja yang diamankan, demi kepentingan penyelidikan.
 
Ditemui di TKP, Kepala PT Pos Indonesia Bontang Surya Hambali mengatakan, kasus pencurian tersebut baru pertama kali terjadi di kantornya. Di mana, kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh staf bagian akuntansi Kantor Pos bernama Sintya Dewi. Kejadian diketahui saat staf tersebut hendak masuk ke ruangan kerja.
 
“Setelah membuka pintu, ternyata pecahan plafon berserakan di lantai dan meja kerja. Kemudian staf saya (Sintya, Red.) melaporkan kejadian itu kepada karyawan Kantor Pos lainnya. Kemudian, setelah dicek bersama-sama ternyata uang, materai, dan prangko sudah hilang,” katanya.
 
Merasa jadi korban kejahatan, manajemen PT Pos Indonesia pun melaporkan kasus itu ke Polres Bontang. “Kasusnya sudah kami laporkan ke polisi untuk berjaga-jaga agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Kami belum tahu apakah pelakunya orang dalam atau orang luar,” katanya.
 
Terkait keamanan di Kantor Pos, Surya menjelaskan jika selama Lebaran memang tidak ada sekuriti. Meski demikian, kantor tersebut dijaga oleh wakar yang bekerja pada malam hari. Pasalnya, pihaknya memberi kesempatan kepada karyawan untuk merayakan Idulfitri bersama keluarganya masing-masing.

BACA JUGA: Awasi Perubahan Wisma di Dolly Jadi Rumah Karaoke

“Minggu (27/7) kami sempat buka, tapi khusus karyawan yang mengantarkan barang. Sedangkan pelayanan tutup. Kami baru masuk hari ini (kemarin, Red.). Nah, saat libur Lebaran (tanggal merah pada 28 dan 29 Juli, Red.), sekuriti tidak jaga, tapi digantikan wakar pada malam hari. Sekuriti baru masuk kerja saat Lebaran ketiga (30 Juli, Red.),” katanya.
 
Meski kantornya dibobol, namun Surya memastikan jika pelayanan tidak terganggu.

“Kalau server yang diambil, pelayanan pasti terganggu. Saat ini pelayanan terus berjalan,” katanya. Terkait uang nasabah yang hilang, Surya masih menunggu hasil penyelidikan polisi. (gun/lhl/k15)

BACA JUGA: Jalur Puncak Normal Lancar

BACA ARTIKEL LAINNYA... Libur Produksi, Pabrik Furnitur Ludes


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler