Kanwil Bea Cukai Jatim II Siap Beri Dukungan Penuh untuk KEK Singhasari

Kamis, 15 Oktober 2020 – 18:56 WIB
Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Diah Natalisa melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari yang berlokasi di Kabupaten Malang, Selasa (13/10). Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, MALANG - Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Diah Natalisa melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari yang berlokasi di Kabupaten Malang, Selasa (13/10).

“KEK ini diharapkan akan menjadi momen rebound kebangkitan perekonomian Indonesia," ujar Diah.

BACA JUGA: Gerakkan Ekonomi Daerah, Bea Cukai Jateng DIY Kembali Terbitkan Izin Kawasan Berikat

Diah menjelaskan, KEK Singhasari yang meliputi luas 120,3 hektare ini, diperkirakan akan menarik investasi dengan jumlah Rp11,92 triliun serta dapat menampung 6.863 tenaga kerja sampai dengan tahun 2030.

Konsep KEK dicanangkan sebagai sentral pariwisata dan industri kreatif digital dengan meningkatkan platform digital ekonomi melalui pembangunan Singhasari Integrate Digital Ecosystem yang terdiri dari Cloud Center Innovation, Digital Valley, dan Game and Animation Factory.

BACA JUGA: Bea Cukai Jateng dan DIY Kumpulkan Penerimaan Negara Rp 27,79 Triliun

“KEK ini akan menjadi tangible product yang diharapkan mampu melahirkan produk-produk unggulan dan sumber daya manusia (SDM) unggul sebagai the next Silicon Valley of Indonesia. Kami akan mendukung pariwisata digital melalui perbaikan kemudahan berusaha melalui bagaimana perizinan bisa lebih efisiensi, transparan, dan akuntabel,”kata Diah.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Kepala Kanwil Bea Cukai Jatim II, Oentarto Wibowo,  didampingi Kepala Kantor Bea Cukai Malang, Latif Helmy, mengatakan pihaknya secara aktif akan memberikan pendampingan bagi administrator maupun pengelola KEK Singhasari.

“Tentu saja akan ada skema khusus untuk pemberian insentif bagi pengusaha yang berproduksi disitu. Tapi karena KEK Singhasari ini bentuk produknya intangible goods, tentu memerlukan adjustment tersendiri. Memang akan sedikit rumit, tetapi menurut saya menarik. Suatu hal yang baru,” tutur Oentarto.

Kunjungan tersebut dihadiri juga oleh Kapolres Malang Ajun Komisaris Besar Polis Hendri Umar, Direktur Utama PT Intelegensia Grahatama David Santoso, Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Pelayanan Publik Wilayah II Kementerian PANRB Noviana Andrina, serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang Tomie Herawanto.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler