Kapal ARK Shiloh Jakarta Karam di Perairan Sungsang Banyuasin

Rabu, 28 Desember 2022 – 15:44 WIB
Kapal ARK Shiloh Jakarta yang karam di Perairan Sungsang Banyuasin. Foto: KSOP Kelas II Palembang for JPNN

jpnn.com, PALEMBANG - Sebuah kapal ARK Shiloh Jakarta karam di Perairan Sungsang Kabupaten Bunyuasin, Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) Rabu (28/12/2022) pagi. 

Karamnya kapal ARK Shiloh Jakarta tersebut diduga akibat cuaca buruk.

BACA JUGA: Pencarian 7 PMI Korban Kapal Karam di Batam Disetop Sementara, Ini Sebabnya

Kepala KSOP Kelas II Palembang Mayor Mar Sandi Varikta membenarkan kapal karam di Perairan Banyuasin Sungsang tersebut.

"Benar, ada kapal karam di Perairan Banyuasin karena cuaca buruk," ungkap Sandi.

BACA JUGA: Perjuangan 5 Nelayan Anambas Korban Kapal Karam: Diselamatkan Drum Kosong, Nyaris Dihukum Malaysia

Dikatakan Sandi, cuaca buruk tersebut menyebabkan gelombang tinggi dari kanan.

"Akibatnya terjadi kebocoran pada bagian kanan sehingga terjadinya kemiringan mulai pukul 03.00 WIB," kata Sandi.

Karena terjadi kemiringan, pihaknya lantas melakukan usahakan pompa buang air menggunakan pompa.

"Karena tidak dapat mengatasi kebocoran dan mengakibatkan kapal semakin miring ke kanan, kami kemudian mengambil tindakan untuk mengevakuasi 36 ABK menuju ke Pelabuhan Tanjung Api-Api," terang Sandi.

Dijelaskan Sandi bahwa pihaknya kemudian mengirimkan kapal patroli 327 ke lokasi kejadian untuk memastikan apakah terjadi pencemaran yang ditimbulkan atau tidak. 

"Informasi yang kami terima untuk sisa BBM di kapal pilot tersebut masih 46 ton solar," jelas Sandi.

Sandi melanjutkan jika terjadi pencemaran, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan owner untuk segera menyiapkan pencegahan. 

"Kami berkoordinasi dengan navigasi agar dilaksanakan penandaan di lokasi kejadian, karena area tersebut selama ini digunakan untuk aktivitas kapal muat bongkar," tambah Sandi. 

Tidak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan investigasi untuk mengetahui apakah terjadi pencemaran atau tidak. 

"Apabila terjadi pencemaran, kami akan segera tangani terlebih dahulu, apabila tidak terjadi pencemaran kami akan berkoordinasi dengan owner secepat mungkin untuk dilaksanakan evakuasi," beber Sandi.

Lebih lanjut Sandi mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pemeriksaan terkait sertifikasinya. 

Diketahui bahwa kapal tersebut bukan kapal angkut melainkan kapal crane yg digunakan untuk memindahkan batubara dari tongkang ke kapal pengangkut batubara. (mcr35/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler