jpnn.com, KUPANG - Sebuah kapal kayu bernama KM Jabal Nur tenggelam di perairan Manggarai Barat, NTT.
Kapal bermuatan 18 ton garam itu tenggelam setelah menabrak karang di Pulau Seraya Besar, Desa Seraya Marannu, Kabupaten Manggarai Barat.
BACA JUGA: Kapal Tol Laut KM Shimpo 16 Tenggelam
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Johannes Bangun kepada ANTARA di Kupang, Senin (6/1) pagi, mengatakan penyebab kapal tersebut menabrak karang karena dikemudikan oleh seorang ABK yang tak mengetahui rute pelayaran.
"Penyebab kapal tersebut menabrak karang karena kapal tersebut dikemudikan oleh ABK-nya bernama Yusran, " katanya.
BACA JUGA: Kapal Tenggelam, 15 Kru Belum Ditemukan
Pria yang pernah menjabat sebagai Kapolres Kupang Kota itu, menambahkan bahwa kejadian bermula saat kapal tersebut hendak berlayar dari Sulawesi Selatan menuju Bima, Provinsi Nusa Tenggar Barat.
Di tengah perjalanan, saat sedang berlayar, kapten kapal yang biasa mengemudikan tersebut merasa tak enak badan dan sakit, sehingga meminta ABK-nya bernama Yusran untuk membawa kapal tersebut.
BACA JUGA: Ruhut Sitompul Sebut Luhut dan Prabowo Sudah Benar soal Natuna
Saat mendekati Pulau Seraya Besar ABK tersebut, dari hasil pemeriksaan, yang bersangkutan mengaku tak mengetahui jalan sehingga tak menyadari kalau kapal tersebut sudah menabrak karang sehingga langsung miring.
Akibat kemiringan itu, air laut pun masuk kapal sehingga langsung tenggelam dan belasan garam tersebut tak bisa diselamatkan.
"Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut sebab saat kejadian tersebut sejumlah ABK juga langsung menyelamatkan diri," ujar pria yang biasa disapa Jo itu.
Saat ini, lima ABK beserta satu kapten, yakni H. M. Nur sebagai kapten kapal, Aco, Wawan, Zakaria, Isran, dan Yusran sebagai ABK, masih berada di rumah milik Kepala Desa Seraya Marannu untuk mendapatkan pertolongan. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo