jpnn.com, LUWUK - Kapal Motor (KM) Lintas Timur dilaporkan tenggelam di perairan Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Sabtu lalu.
Nasib kapal Kargo tersebut baru diketahui 4 hari kemudian dari seorang kru yang diselamatkan setelah berhari-hari terapung di lautan.
BACA JUGA: 21 Warga Korsel Hilang di Sungai Danube
Kru selamat tersebut bernama Yacob Achon Nederupun. Usianya 33 tahun. Dia diselamatkan kapal NV Nurbayaksar pada 4 Juni. Dari penuturan Yacob, diketahui nasib nahas kapal dan kru KM Lintas Timur.
BACA JUGA : Kapal China Bermuatan 100 Ton Cumi-cumi Kandas, TNI AL Lakukan Penyelamatan
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem, Nakhoda Diwajibkan Pantau Cuaca Setiap 6 Jam
Kadek Dedi, petugas siaga di Command Centre Basarnas, mengungkapkan, awalnya Basarnas menerima informasi 20 kru kapal. Kemudian berubah menjadi 18 orang.
Namun, dari manifes yang didapat, total kru sebanyak 16 penumpang. "Satu ditemukan selamat. Sementara itu, 15 lainnya masih dalam pencarian," katanya.
BACA JUGA: Antisipasi Musibah Pelayaran, Kemenhub Imbau Waspadai Cuaca Ekstrem
Kadek menyatakan, luas area pencarian mencapai 79 nautical mile (NM). Basarnas mengerahkan dua regu dengan kapal fiber yang menyisir perairan sekitar di lokasi Yacob terapung.
"Sampai hari ini (kemarin, Red) belum ada hasil. Pencarian akan dilakukan selama 7 hari," jelasnya.
BACA JUGA : Pemudik yang Naik Kapal Laut Harus Baca Prediksi BMKG Ini
Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Luwuk dan Kantor SAR Luwuk juga mengerahkan kapal patroli untuk mencari kru kapal kargo KM Lintas Timur.
"Satu penumpang berhasil ditemukan oleh kapal NV Nurbayaksar terapung di perairan Bangkep dalam kondisi selamat. Lainnya masih dalam upaya pencarian," kata Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ahmad.
Saat itu, kapal NV Nurbayaksar sedang melintas dan langsung membawa satu kru kapal tersebut ke klinik PT DSLNG Luwuk.
Ahmad menuturkan, kapal kargo KM Lintas Timur dengan berat GT 1720 membawa muatan semen 3.000 sak.
Kapal berangkat dari Pelabuhan Bitung pada 28 Mei dengan tujuan Pelabuhan Morowali, Sulawesi Tengah.
Ahmad menduga, tenggelamnya kapal kargo KM Lintas Timur karena adanya badai gelombang yang terjadi beberapa hari ini.
Dia mengingatkan kepada nakhoda kapal tentang kemungkinan pada Juni hingga Juli masih akan terjadi badai gelombang tinggi di perairan wilyah Bangkep, Batui-Toili, hingga perairan Morowali.
"Setiap nakhoda agar selalu memperhatikan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG dan memastikan kapalnya laik laut sebelum berlayar agar terhindar dari musibah atau kecelakaan laut yang tidak diinginkan. Kami dan tim SAR terus melakukan koordinasi pencarian kru kapal yang belum ditemukan. Semoga kru kapal dapat ditemukan secepatnya," katanya. (tau/fal/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tidak Banyak Eksportir Domestik Gunakan Kapal
Redaktur & Reporter : Natalia