jpnn.com, LABUAN BAJO - Manta Point, sebuah titik dive spot yang gemar dikunjungi wisatawan di Labuan Bajo, kembali menunjukkan ‘keangkerannya’. Kali ini, giliran sebuah kapal wisata yang mengangkut warga asing kembali karam dan tenggelam, Minggu (23/7) pagi di Perairan Taka Makassar sekitar kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Setelah pada 8 Juli 2017 lalu, di lokasi itu KM. Warisan Komodo sempat karam, kini, di tempat yang sama kembali karam sebuah kapal wisatawan.
BACA JUGA: Perahu Terbalik, Satu Nelayan Tewas
Data yang dihimpun Timor Express (Jawa Pos Group), Minggu (23/7) menyebutkan sebuah kapal wisata yang berkapasitas 3 GT sedang mengangkut 4 orang wisatawan asal Malaysia, Inggris dan Amerika dalam pelayaran dari Seraya Kecil menuju Pulau Padar. Termasuk ada 1 orang ABK dan seorang nakhoda kapal.
Berdasarkan keterangan dari Kepala SAR Unit Labuan Bajo, Edy menyebutkan, keempat turis asing itu, yakni Marsita, warga negara Malaysia, Hary (WN Inggris), Jordan (WN Amerika), dan Stela (WN Inggris). Empat WNA ini berada di perahu yang di nakhodai Bijes, 27, dan Rian, 30, sebagai Anak Buah Kapal.
BACA JUGA: KM Madani Nusantara Kandas, Seluruh Penumpang Selamat
Edy menjelaskan, kapal tanpa nama berbobot 3 grooston (GT) itu berangkat dari pulau Seraya Kecil menuju Pulau Padar, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Tepat di perairan Taka Makasar, yang merupakan wilayah Taman Nasional Komodo (TNK), perahu tersebut mengalami kecelakaan.
Akibat kecelakan itu, demikian Edy, sekira pukul 09.00 Wita, pihaknya menerima laporan dan langsung mengirim empat orang Tim Rescue Pos SAR Labuan Bajo menggunakan 1 unit RIB 400 PK menuju lokasi kejadian.
BACA JUGA: Kapal KM Madani Nusantara Kandas
Pukul 10.55 WITA Tim Rescue Pos SAR Labuan Bajo tiba di lokasi kejadian, selanjutnya melalukan proses evaluasi korban. Sekira pukul 10.55 Wita, hasil evakuasi Tim Rescue Pos SAR Labuan Bajo berhasil menyelamatkan seluruh penumpang berjumlah enam orang tersebut.
Selanjutnya nakhoda bersama ABK dan seluruh penumpang yang ditemukan selamat itu dibawa ke Labuan Bajo.
“Lokasi kejadian pada Koordinat 08°32'58,74"S - 119°35'49,26"E yang merupakan kawasan Taman Nasional Komodo," jelas Edy seraya menambahkan, sebelumnya pada 8 Juli 2017 terdapat satu unit kapal wisatawan, yakni KM. Warisan Komodo karam di wilayah itu.
Sumber lain menyebutkan kecelakaan itu terjadi karena ada kebocoran dan pecah pada lambung depan kapal sehingga air laut dengan mudah masuk ke dalam kapal. Di duga kapal itu menabrak karang laut atau taka akibat kapten kapal belum menguasai medan sekitar.
Anggota DPRD Mabar, Frans Subur mengharapkan peran pihak TNK dalam menjaga keselamatan setiap tamu yang masuk dalam kawasan itu. “Kalau di tempat yang sama, kapal selalu saja karam dan tenggelam maka TNK sebaiknya memasang tanda di sana supaya setiap nakhoda yang mau ke sana dapat mengetahui ancaman bahaya itu agar mereka lebih waspada,” katanya.
“Pihak TNK yang punya otoritas sekitar kawasan harus memasang tanda tertentu pada titik atau tempat yang selalu saja ada kapal yang tenggelam. Ini penting untuk meningkatkan kewaspadaan bagi kapal lain yang hendak melewati jalur itu sebagai tanda peringatan sebelum makan korban jiwa,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Kupang, I Ketut Gede Ardana kepada koran ini, kemarin menjelaskan, perahu bermuatan enam orang, empat diantaranya adalah wisatawan asing itu karam di perairan Taka Makasar. Mereka berlayar dengan rute dari Seraya Kecil menuju Pulau Padar, Labuan Bajo.
Gede Ardana mengatakan, upaya penyelamatan berhasil dilakukan dengan cepat karena pihaknya sudah menempatkan unit SAR di wilayah Labuan Bajo untuk mendukung pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat.(krf5/aln)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Turis Tiongkok Bakal Banjiri Batam Mulai Juli hingga September
Redaktur & Reporter : Friederich