Kapal Nelayan Asal Pulau Tujuh Hilang Kontak di Perairan Belinyu, Tim SAR Bergerak

Kamis, 02 Januari 2025 – 06:21 WIB
Tim Pencarian dan Pertolongan melakukan persiapan pencarian kapal yang dinyatakan hilang kontak di Perairan Belinyu, Kabupaten Bangka, Provinsi Babel. ANTARA/HO-Humas Kantor SAR Pangkalpinang

jpnn.com - PANGKALPINANG - Kapal nelayan asal Pulau Tujuh, Kabupaten Lingga, Kepuluan Riau, hilang kontak di perairan Belinyu, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.

Tim Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang yang menerima informasi kejadian tersebut, langsung melakukan pencarian terhadap kapal nelayan yang dinakhodai Rahimmin itu.

BACA JUGA: Kapal Mati Mesin di Perairan Wanci, Penumpang Dievakuasi Tim SAR Wakatobi

"Pencarian ini kami lakukan setelah menerima informasi kejadian kapal nelayan yang hilang kontak di perairan tersebut," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Pangkalpinang I Made Oka Astawa di Pangkalpinang, Rabu (1/1).

Dia menjelaskan kapal nelayan dengan panjang 12 meter berwarna cokelat itu merupakan milik nelayan Pulau Tujuh, Kabupaten Lingga, Kepri,  yang dinakhodai Rahimmin (L/45).

BACA JUGA: 3 Nelayan Asal Cilacap Hilang Kontak di Perairan, Tim SAR Bergerak Melakukan Pencarian

Pada 31 Desember 2024 sekitar pukul 05.00 WIB kapal itu berangkat dari dermaga Dam Belinyu, Kabupaten Bangka, Babel menuju Pulau Tujuh dengan membawa barang belanjaan guna persiapan perayaan tahun baru.

Keluarga korban memperkirakan kapal itu seharusnya tiba di Pulau Tujuh sekitar pukul 10.00 WIB, namun hingga sore hari tidak kunjung datang.

BACA JUGA: Nelayan Kepri Diusir Singapura dari Perairan Indonesia? Langkah Bakamla Begini

Pihak keluarga kemudian melakukan pencarian dengan menelusuri rute kapal hingga Rabu (1/1). Namun, kapal tidak ditemukan.

Selanjutnya, keluarga korban melaporkan kejadian ini ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang untuk meminta bantuan pencarian terhadap kapal tersebut.

"Menerima informasi tersebut, kami segera memberangkatkan satu tim pencarian menuju lokasi kejadian guna membantu mencari keberadaan kapal korban," katanya.

Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk membantu proses pencarian, yaitu dengan TNI AL, Polairud, dan juga pihak keluarga korban dalam proses pencarian itu.

"Hingga saat ini proses pencarian masih dilakukan dan kami belum menemukan kapal tersebut. Untuk saat ini kondisi cuaca di perairan Babel masih kurang baik, tentunya menjadi kewaspadaan kita bersama," katanya.

Tim Basarnas dan tim gabungan akan mengupayakan semaksimal mungkin dalam pencarian terhadap korban.

"Semoga upaya pencarian terhadap korban segera membuahkan hasil dan korban dapat ditemukan dalam keadaan selamat," katanya.

Dia mengingatkan masyarakat yang biasa melakukan aktivitas di wilayah perairan untuk selalu waspada, memperhatikan dan mempersiapkan alat keselamatan diri masing-masing. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler