Menurut Nyoman, tugas mereka di perairan Ambalat merupakan surat perintah dari Mabes Polri untuk melakukan tupoksi mereka dalam melakukan operasi rutin keamanan
BACA JUGA: Menteri PU: Trans Sulawesi, Jalan Terbaik di Luar Jawa
“Kami hanya sebatas patroli rutin dan stay di Sebatik
Kegiatan ini, kata Nyoman, selain memeringati HUT ke-63 Bhayangkara, juga upaya sosialisasi polisi masyarakat, khususnya Direktorat Polair (Ditpolair) Babinkam Polri, dalam upaya meningkatkan kesadaran para nelayan, dalam penggunaan identitas kebangsaan kapal, yaitu bendera Merah Putih
BACA JUGA: Bangkai Aviastar Terlihat, Awak Belum Jelas
“Setiap kapal nelayan yang melaut, kita anjurkan untuk memasang bendera merah putih di atas kapal mereka, karena ini sudah menjadi aturan pelayaran,” kata Nyoman kepada Radar Tarakan, Rabu (1/7).
Namun demikian, lanjutnya, Polair masih memaklumi jika banyak kapal-kapal nelayan yang belum memasang bendera di kapal mereka
“Untuk kapal-kapal kecil masih dimaklumi, namun kita terus membina mereka dan memberikan toleransi, terutama kapal-kapal dongfeng,” jawabnya.
Meski begitu, dia mengungkapkan bahwa dalam aturan pelayaran, pemasangan bendera itu adalah hal yang wajib
BACA JUGA: Pesawat Aviastar Diduga Hilang di Papua
Jika tidak, ke depannya bisa sampai dipidanakanTerutama untuk kapal bermesin dan terdaftarApalagi yang melakukan pengawasan cukup banyak, mulai Departemen Perikanan dan Kelautan, TNI AL dan Polair sendiri“Bahkan sesuai aturan, kapal asing yang masuk ke Indonesia pun harus pasang bendera Merah Putih, sedangkan bendera kebangsaan dipasang di buritan kapal,” jelasnya
Walikota Tarakan Udin Hianggio yang hadir dalam kegiatan itu menyampaikan terima kasihnya pada jajaran Polri, khusus Polair.
“Momen ini dapat membangkitkan rasa nasionalisme kepada para nelayan,” kata Udin Hianggio.
Ia juga menyampaikan harapannya agar pemerintah pusat dapat menyelesaikan masalah ambalat dengan secepatnya mengambil langkah-langkah yang positif“Bagaimana kalau pemerintah pusat khususnya Depertemen Pertahanan didukung oleh DPR RI, DPD RI, membuat satu pulau kecil di sanaSeperti buat satu lapangan dengan ukuran mungkin 200 x 200 meter atau 4 hektare, dan di sana juga terdapat lapangan helikopter, dan perumahan sederhana untuk tempat mereka bisa berusaha,” usulnya
Menurut Udin, dengan membuat pulau di Ambalat, diyakni merupakan solusi mengatasi persoalan di perbatasan tersebut“Kenapa kita tidak berani membuang dana untuk kepentingan NKRI. Saya rasa, nasionalisme yang harus kita tumbukan kembali di sini,” kata Udin Hianggio.
Hadir pula dalam kegiatan bagi-bagi bendera merah putih kepada para nelayan tersebut Kepala Kantor Imigrasi Tarakan Happy Abi Wibowo.(ddq/rt-6)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ramli Belum Terima Surat Status Tersangka
Redaktur : Tim Redaksi