MOSKOW - Api melalap kapal selam bertenaga nuklir milik Rusia, Yekaterinburg, ketika diperbaiki di galangan kapal Roslyakovo, kawasan Murmansk, Kamis sore waktu setempat (29/12) atau dini hari tadi WIB (30/12)Setelah semalaman berkobar, api akhirnya berhasil dipadamkan kemarin
BACA JUGA: Tembaki Demonstran, Tentara Syria Pakai Bom Paku
Pemerintah Rusia menjamin tidak ada kebocoran radioaktif (nuklir) dari kapal tipe Delta IV tersebut."Api sudah berhasil dipadamkan
Meskipun api berkobar selama lebih dari 12 jam, kapal tersebut tak sampai ludes terbakar
BACA JUGA: Liga Arab Pantau, Tentara Syria Tembaki Demonstran
Bahkan, tak ada korban jiwa dalam insiden paling serius bagi Angkatan Laut (AL) Rusia selama setahun terakhir tersebutBACA JUGA: Kim Jong-un Warisi Takhta Korut
Saat api berkobar, kapal sepanjang 167 meter itu sedang tidak mengusung rudal nuklir balistikKarena itu, meski bagian dek sempat membara, para kru tetap bertahan di atas kapal nuklir tersebutSebagian besar awak kapal berusaha memadamkan api dengan cara menyemprotkan air ke titik apiSebagian yang lainnya memantau perubahan tingkat radiasi dari kapal.
Petugas pemadam kebakaran pun lantas dikerahkan ke pelabuhan yang berjarak sekitar 100 kilometer di sebelah timur Norwegia tersebutSelain menyemprotkan air dan busa pemadam ke titik api, petugas pemadam terpaksa pula menenggelamkan bagian kapal yang terlalap apiDengan bantuan kru kapal, upaya untuk memadamkan api pun baru membuahkan hasil pada esok harinya
Sampai api berhasil dijinakkan kemarin, tutur Shoigu, tidak terjadi peningkatan level radiasiPartikel radioaktif yang terlepas ke udara masih berada pada tingkat normal"Tak ada peningkatan radiasi akibat insiden ini," tegas diaKarena itu, dia mengimbau masyarakat di kota pelabuhan ujung utara Rusia tersebut agar tidak panik
Kamis malam lalu, stasiun televisi Rusia menayangkan gambar api yang menjilat dek kapal YekaterinburgAsap hitam terlihat menyelimuti sebagian badan kapal yang sandar di Pelabuhan Roslyakovo, zona tertutup militer Rusia di Lingkaran Artik, tersebutPada malam hari, lidah api warna oranye malah terlihat dari wilayah yang berjarak beberapa kilometer dari pelabuhan tersebut
Mendengar insiden pada Yekaterinburg, Presiden Rusia Dmitry Medvedev langsung mengutus Kepala Staf Militer Nikolai Makarov ke lokasiSelain bagian lambung, api memang tidak sampai menyentuh bagian lain kapal selam itu"Presiden juga memerintahkan investigasi serius untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut," terang Kremlin dalam pernyataan tertulis
Medvedev memerintahkan Makarov untuk menyelidiki kemungkinan terjadinya pelanggaran keamananSebab, Yekaterinburg merupakan salah satu aset nuklir terpenting bagi militer RusiaLagipula, kapal selam itu rencananya masih akan dioperasikan hingga 1-2 dekade mendatang
Meski media melaporkan bahwa api sudah dijinakkan saat petugas pemadam kebakaran beraksi di lokasi, Shoigu membantah berita tersebutMenurut dia, petugas pemadam kebakaran tetap melanjutkan tugas mereka di atas kapal selam tersebut karena api belum benar-benar padam
"Pemerintah sama sekali tidak berbohong soal insiden iniKami melaporkan semuanya, sesuai dengan fakta yang terjadi," papar ShoiguKementerian Situasi Darurat dan Kementeri Luar Negeri menginformasikan perkembangan yang terjadi di lapangan melalui situs resmiMereka juga membagikan informasi tersebut kepada media
Meski hanya tujuh awak kapal yang terluka karena menghirup terlalu banyak asap, insiden itu cukup seriusTak hanya militer atau Kementerian Pertahanan tercoreng, melainkan juga pemerintah RusiaSebab, secara teknis Yekaterinburg tidak akan bisa digunakan lagi"Ini benar-benar pukulan bagi sistem pertahanan Rusia," kata Pavel Felgenhauer, pengamat politik independen Rusia
Menurut dia, pemerintah butuh waktu bertahun-tahun untuk mengembalikan fungsi Yekaterinburg seperti semulaKendati pemerintah mengklaim tidak ada bagian penting yang terbakar atau rusak, kapal selam itu butuh perbaikan serius"Kehilangan kapal selam nuklir yang punya fungsi strategis seperti Yekaterinburg adalah kerugian besar," jelasnya(AP/AFP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menantu Kena Skandal, Raja Spanyol Beber Gaji
Redaktur : Tim Redaksi