Kapal Tanker Bawa PMI Tenggelam di Perairan Jepang, BP2MI Berharap Proses Evakuasi Dipercepat

Sabtu, 23 Maret 2024 – 00:15 WIB
Kepala BP2MI Benny Rhamdani melakukan konferensi pers terkait tenggelamnya kapal tanker Korsel, Keoyoung Sun, di perairan Jepang, Kamis (21/3). Foto: Source for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) merespons cepat peristiwa tenggelamnya kapal tanker berbendera Korea Selatan, Keoyoung Sun, yang membawa 11 awak yang terdiri delapan PMI, dua warga Korsel, dan satu warga China, di perairan Jepang, Rabu (20/3). 

"Sebanyak delapan orang meninggal dunia seusai sebuah kapal tanker berbendera Korea Selatan tenggelam di perairan Jepang, Rabu 20 Maret 2024. Terdapat 11 ABK di kapal, delapan orang terkonfirmasi meninggal saat di rumah sakit, satu selamat (dalam perawatan), dan dua belum ditemukan," kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam keterangannya, Jumat (22/3).

BACA JUGA: BP2MI Terima 3 Jenazah PMI Korban Kapal Tenggelam di Korsel

Berdasar informasi yang diperoleh BP2MI, kapal tanker ini dilaporkan membawa 980 ton asam akrilat.

Kendati demikian, tidak ada laporan mengenai kebocoran terkait senyawa kimia. 

BACA JUGA: Innalillahi, 6 WNI Tewas dalam Kecelakaan Kapal Tanker di Jepang

Kapal itu berlabuh akibat cuaca buruk di dekat Pulau Mutsure, di lepas pantai barat daya Jepang, tak jauh dari Pelabuhan Kitakyushu.

Benny mengatakan bahwa kronologi tenggelamnya kapal tersebut masih dalam proses identifikasi otoritas Jepang. 

BACA JUGA: Houthi Bakal Tingkatkan Serangan terhadap Kapal Amerika Cs di Laut Merah

Hingga kini, identifikasi terhadap korban masih terus dilakukan.

"Kami berharap semua proses evakuasi dipercepat dan korban ditemukan," kata Benny.

Lebih lanjut Benny mengatakan bahwa pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.

"Melalui koordinasi bersama dengan Kemlu dari Direktur Perlindungan WNI, berupaya menghubungi keluarga di Indonesia untuk menginformasikan musibah ini dan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk memastikan hak-hak para WNI terlindungi," katanya. 

"Doakan semua semua proses penanganan berjalan lancar," imbuh Benny.

Dia menyebut dari 8 PMI yang menjadi korban tenggelamnya Kapal Keoyoung Sun, enam di antaranya dinyatakan sudah meninggal dunia, satu masih dalam proses pencarian, dan satu dirawat di rumah sakit di Jepang.

Berikut nama-nama WNI ABK Keoyoung Sun:

- Asep Saepudin Juhri (masih dalam pencarian), DOB 6 September 1985, alamat Desa Jatipiring RT/RW 01/04 Kecamatan Karangwareng, Cirebon, Jawa Barat

- Ade Ageng Suparman (meninggal dunia), DOB 4 Juni 1992, alamat Desa Gatak, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

- Muhammad Munir Agung Suhartono (meninggal dunia), DOB 19 Juni 1999 alamat Jalan Pelabuhan Nomor 6, Kelurahan Preranan, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

- Ryan Yudatama Lizar (selamat dalam perawatan dirawat di RS Kitakyushu Sogo, Fukuoka), DOB 2 Mei 1991, alamat Perumahan Kalibaru Permai, Cilodong, Depok, Jawa Barat.

- Rosim (meninggal dunia), DOB 6 Juli 1979

- Suwatno (meninggal dunia), DOB 7 September 1975.

- Yudi Yudiyana Abdullah (meninggal dunia) DOB 2 Juli 1977.

- Riko Maryanto (meninggal dunia), DOB 22 Mei 1978. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BP2MI   Kapal Tenggelam   WNI   PMII   Kapal Tanker  

Terpopuler