jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani menerima tiga jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban kapal tenggelam dari Korea Selatan di Gateway Human Remains, Gedung Duty Free Area Cargo, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu, (16/3).
Ketiga jenazah tersebut merupakan Anak Buah Kapal Penangkap Ikan yaitu Kapal “2 Haesinho” yang mengalami kecelakaan di laut Yeosu Selatan, Korea Selatan pada Sabtu, 9 Maret 2024 lalu.
BACA JUGA: BP2MI Sampaikan Kabar Duka, Kapal Tempat PMI Bekerja Tenggelam di Perairan Korsel
Benny menjelaskan ketiga korban akan dikembalikan kepada keluarganya ke tempat masing-masing, jenazah berinisial RAP akan dipulangkan ke Sumedang, Jawa Barat, korban dengan inisial MM akan dipulangkan ke Sukabumi, Jawa Barat, serta jenazah berinisial SF akan dipulangkan ke Brebes, Jawa Tengah.
Perwakilan keluarga dari ketiga korban kapal tenggelam tersebut hadir langsung menerima kepulangan jenazah Pekerja Migran Indonesia asal Korea Selatan sektor perikanan ini.
BACA JUGA: Kinerja Kepala BP2MI Diapresiasi Dirjen Imigrasi
“Atas nama Bangsa Indonesia, kami berharap empat Pekerja Migran Indonesia Anak Buah Kapal yang masih belum ditemukan, dapat segera ditemukan oleh pemerintah Korea Selatan. Ini adalah peristiwa yang sangat menyedihkan bagi kami dan kedepannya semoga musibah ini tidak akan terjadi lagi,” harap Benny.
Benny mengatakan pemerintah Korsel tidak hanya memberi perhatian dengan membantu proses evakuasi saja, tetapi juga hubungan kerja sama penempatan PMI.
BACA JUGA: BP2MI-Kemenkopolhukam Sepakat Gebuk Sindikat TPPO
"Korea Selatan memberikan jaminan penuh atas hak-hak pekerja kami yang bekerja di Korea Selatan. Kami berterima kasih, penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah Korea Selatan,” ujarnya.
BP2MI menegaskan akan mengawal keseluruhan prosesnya hingga almarhum ketiga jenazah tiba di kediamannya masing-masing hingga proses penguburan jenazahnya.
"Kami akan mengawal hak-hak yang harus diterima oleh mereka melalui ahli warisnya,” tegas Benny.
Pemerintah Korea Selatan yang diwakili oleh Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang Deok menyampaikan bahwa peristiwa ini menjadi perhatian Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol.
Lee menjelaskan presiden memberikan arahan langsung agar pihaknya berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menemukan dan mengembalikan jenazah PMI yang menjadi korban kapal tenggelam.
"Kami juga masih mencari ke-empat korban yang belum ditemukan dan kami mengucapkan terima kasih dengan banyaknya PMI yang berkontribusi terhadap perkembangan perekonomian di Korea Selatan dan Saya berharap tidak adalagi insiden serupa di kemudian hari.” sebut Dubes Lee.
Diketahui bahwa terdapat 7 orang PMI di kapal yang tenggelam tersebut dan hingga saat ini pemerintah Korsel masih dalam proses mencari ke-empat PMI yang masih belum diketemukan.
Hadir juga keluarga dari ketiga pahlawan devisa yang menjadi korban kecelakaan kapal tenggelam di Korea Selatan tersebut, bersama dengan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perhubungan ini membuktikan bahwa negara akan tetap hadir memberikan pelindungan kepada rakyatnya, Pekerja Migran Indonesia dan juga menangani semua masalah yang dihadapi Warga Negara Indonesia (WNI) khusunya para Pahlawan Devisa yang berada di luar negeri, sebut Benny.
Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri yang diwakili oleh Tony Wibawa menyampaikan Kementerian Luar Negeri menyampaikan bela sungkawa terhadap keluarga yang ditinggalkan,.
"Semoga akan segera menemukan titik terang keberadaan para PMI yang lainnya, terima kasih kepada seluruh instansi atas kolaborasinya yang telah membantu hingga ketiga jenazah dikembalikan ke keluarganya masing-masing," kata Tony Wibawa.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul