Pencarian yang dilakukan Tim SAR gabungan ini, setelah mendapatkan informasi dari Basarnas yang menyatakan terdapat kapal yang mengangkut imigran tenggelam di 15 kilometer, perairan Pulau Panaitan, atau berada di titik koordinat 06 drajat 46.445-105.05.15, Rabu (29/8) pagi.
Namun setelah dilakukan pencarian baik melalui udara maupun menggunakan kapal, hingga pukul 15.00 WIB, kapal dan korban tenggelam tersebut belum bisa ditemukan.
Sekitar pukul 15.22 WIB, Basarnas menginformasikan bahwa dari sekitar 150 imigran gelap yang dikabarkan tenggelam di sekitar Samudera Hindia yang memiliki kedalaman diatas 1.000 meter itu, sebanyak 37 di antaranya telah berhasil diselamatkan, meski satu diantaranya mengalami luka-luka akibat digigit hiu. Korban selamat kemudian dibawa menuju Australia.
"Tim SAR dengan menggunakan kapal dari Polair Polda Banten dan Mabes Polri masih memastikan kebenaran informasi itu," kata Kepala Seksi (Kasi) Patroli Pengawalan dan SAR Direktorat Polair Polda Banten Kompol Noman Trisapto, Kamis (30/8).
Sementara itu, Kepala Kamar Mesin Kapal Basarnas Madeoka mengatakan, informasi yang didapat dari kantor pusat, mulai pukul 12.13 WIB kapal Cargo APL Bahrain telah menemukan sebanyak 6 orang korban. Keenam korban itu, saat masih berada di dalam kapal tersebut. "Sebelum menemukan korban, kapal itu telah menemukan life jaket pada pukul 11.00 WIB, dan akhirnya menemukan 6 orang korban selamat.
Sekitar pukul 15.22 WIB, kembali ditemukan 31 penumpang lainnya yang selamat dan langsung dibawa ke Australia. Dari jumlah penumpang yang ditemukan selamat itu, satu lainnya dalam kondisi terluka akibat digigit ikan hiu," terang Madeoka.
Selain kapal Cargo, lanjut Madeoka, kapal Aircraft Australia juga telah menemukan life jaket yang diduga milik korban kapal tenggelam. "Jenis kapal yang tenggelam itu belum diketahui, namun dugaan sementara adalah kapal yang biasa digunakan oleh nelayan Indonesia dan kemungkinan kapal itu telah tenggelam," terangnya.
Madeoka mengaku belum mengetahui kapal yang mengangkut 150 imigran itu berangkat dari dan penyebab kapal tersebut bisa tenggelam. "Tugas kami hanya melakukan pencarian atau SAR untuk menyelamatkan para korban," terang dia.
Terpisah, Kepala Imigrasi Kota Cilegon MT Setiawan mengatakan, hingga saat ini, dirinya belum mendapatkan kabar akan adanya imigran yang terdampar di Perairan Pulau Panaitan. Namun, dirinya akan terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait. "Kami akan melakukan koordinasi, dengan pihak Polair Banten. Untuk memastikan kebenaran informasi tersebut," katanya. (mg-darjat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daerah Masih Bisa Atasi Pengungsi Sampang
Redaktur : Tim Redaksi