JAYAPURA - Kapal barang dengan nama lambung Tiberias yang mengangkut kerangka jembatan dengan tujuan Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat dikabarkan tenggelam di Perairan Laut Nabire, baru-baru ini. Akibatnya, seluruh awak kapal yang berjumlah sembilan orang dikabarkan tewas.
Dari informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos (Grup JPNN), Rabu (21/3) kemarin, bangkai kapal sudah ditemukan, namun baru dua jenazah yang ditemukan yaitu jenazah Minggu Dominikus (Nahkoda) dan Yongki Pieter Manuhutu (KKM), sedangkan tujuh korban lainnya masih dalam pencarian.
Awalnya, Kapal Tiberias yang mengangkut kerangka jembatan itu berangkat dari Nabire menuju Wasior pada 6 Maret dan diperkirakan pada 8 Maret sudah sampai di Wasior. Namun hingga 9 Maret ternyata belum sampai sampai di Kepulauan Wasior. Kemudian pihak Syahbandar, Tim Sar beserta Satuan Polisi Air Polres Nabire melakukan pencarian terhadap kapal tersebut.
Setelah dilakukan pencarian, akhirnya pada 13 Maret seorang nelayan dari Wapoga Nabire melihat ada sebuah kapal yang terbalik di kepulauan Moor, Nabire. Namun karena cuaca buruk, tim pencari kapal tidak bisa melakukan evakuasi.
Kemudian pada 14 Maret, upaya untuk evakuasi kapal akan dilakukan, namun ternyata bangkai kapal sudah tidak berada di Kapulauan Moor Nabire dan sudah hanyut dibawa ombak hingga Pulau Babi.
Tim kemudian berangkat menuju Pulau Babi dengan menggunakan Kapal Malrija dan akhirnya kapal berhasil ditarik hingga ke dekat dermaga Satuan Polair Nabire.
Kemudian pada 15 Maret dilakukan pencarian jenazah korban di dalam kapal dan ditemukan dua jenazah di dalam kapal, di antaranya satu korban yang merupakan kepala kamar mesin berhasil dievakuasi pada saat itu. Sedangkan satu jenazah yang diketahui bernama Dominikus baru berhasil dievakuasi pada 20 Maret. Sebab pada 16, 17, 18, dan 19 Maret cuaca buruk dan posisi kapal tidak memungkinkan dilakukan penyelaman untuk evakuasi jenazah korban.
Kapalres Nabire AKBP Mohammad Rois,SIK saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan sejak ada kabar kapal itu hilang, pihaknya sudah berupaya melakukan pencarian.
"Kapal sudah berhasil kami evakuasi dari salah satu pulau di Nabire yaitu pulau Babi pada 14 Maret yang lalu. Kemudian kami menariknya ke dekat Pos Polair untuk dilakukan evakuasi. Dari hasil evakuasi, pada 15 Maret, mayat Kepala Kamar Mesin berhasil dievakuasi dan Nahkoda kapal pada 20 Maret kemarin. Sedangkan yang lainnya masih dilakukan pencarian," ungkapnya.
Namun untuk sementara, pencarian yang dilakukan oleh Tim Sar, Polair dan Syahbandar terhadap 7 korban lainnya itu akan dihentikan, sebab mulai Rabu (21/3) kemarin, pihaknya akan fokus melakukan pencarian di dalam bangkai kapal.
"Kami akan melakukan pencarian di dalam bangkai kapal, apakah di dalam ruang mesin masih ada korban lainnya atau tidak. Selain itu kami juga akan mencari barang bukti penyebab kapal tersebut terbalik, serta meminta keterangan saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut," tukasnya. (ro/fud)
Nama-nama Korban:
SUDAH DITEMUKAN:
1. Minggu Dominikus (Nahkoda)
2. Yongki Pieter Manuhutu (KKM )
BELUM DITEMUKAN:
1. Mulyono (Mualim 1 )
2. Jhon Raraki Nusakenang (Masinis )
3. Toni Goliat (Juru mudi )
4. Sandi Riasa (Juru mudi )
5. Supriayanus Ria (Juru minyak )
6. Yeremias Mandoes (Komprador )
7. Yosep Y. (Pengawas Barang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Media Diminta Ikut Kampanye Syariat Islam
Redaktur : Tim Redaksi