JAYAPURA-Jika sebelumnya terjadi kelangkaan premium di Kota Jayapura beberapa pekan lalu, kini giliran terjadi kelangkaan solar sehingga menyebabkan terjadinya antrian kendaraan terutama truck dan bus di semua SPBU yang ada di Kota Jayapura.
Pantauan Cenderawasih Pos (Group JPNN) di sejumlah SPBU di Kota Jayapura, terlihat antrian kendaraan berbahan bakar solar ini cukup panjang seperti terlihat di SPBU Kotaraja dan SPBU APO. Bahkan, sejumlah SPBU telah kehabisan solar sejak Selasa (28/2).
Menurut Isgunarto, Penanggungjawab SPBU Dok V Bawah mengakui bahwa sudah 5 hari terakhir ini, permintaan solar di SPBU Dok V mengalami lonjakan. “Biasanya kita dapat 1 tanki solar untuk 2 hari, namun kini 1 tangki habis dalam sehari. Ini karena SPBU APO dan Nagoya biasanya mendapatkan jatah 2 tangki sehari, tinggal 1 tangki saja, sehingga banyak sopir yang mencari solar ke sini,” kata Isgunarto.
Bahkan, solar di SPBU Dok V Bawah sudah habis Selasa (28/2) hingga Rabu (29/2) siang belum mendapatkan pasokan dari Pertamina. Isgunarto mendapatkan informasi bahwa ada keterlambatan kapal tanker yang memuat BBM jenis solar tersebut, yang diperkirakan kapal tanker itu akan masuk Rabu malam atau Kamis pagi. “Katanya juga sopir tangki BBM juga melakukan demo,” imbuhnya.
Sementara itu, Udin, salah seorang sopir truck yang antri di SPBU APO mengaku sudah dari pagi atau selama 7 jam antri , namun belum mendapatkan solar. Apalagi, saat itu solar di SPBU APO ini dalam keadaan habis.
Sementara itu, TBBM Manager Pertamina Region VIII Jayapura, Agus Dwi J mengakui bahwa ada kendala atau hambatan dengan keterlambatan masuknya kapal tanker ke Jayapura.
Apalagi, kecepatan kapal tanker berlayar dari terminal Wayame, Ambon tersebut dibawah normal dan tergantung dengan cuaca, dimana saat ini cuaca dalam keadaan buruk. “Rencananya, kapal tanker MV Patrio Ceria yang membawa solar 3.500 KL akan masuk Rabu malam atau hari Kamis siang,” kata Agus didampingi Pejabat Humas Pertamina, Juni Adam.
Agus mengungkapkan bahwa stok solar untuk saat ini masih ada 220 KL untuk 3 hari ke depan, sedangkan untuk pasokan solar ke PLN sudah terpenuhi. Sedangkan, untuk kebutuhan BBM solar untuk SPBU yang ada di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan APMS yang ada di Pegunungan berkisar antara 50 KL–70 KL perharinya.
Ditanya posisi kapal tanker saat ini" Agus mengungkapkan bahwa Rabu kemarin berada 170 mil dari Jayapura atau berada di sekitar perairan Sarmi. “Selain kapal tanker MV Patriot Ceria, juga akan masuk lagi solar sebanyak 3500 KL,” katanya.
Ditanya Cenderawasih Pos apakah ada rencana untuk menambah depot sebagai antisipasi kejadian menipisnya BBM ini" Agus mengatakan bahwa sebenarnya di Area Papua Maluku terdapat 21 terminal yang lebih banyak jika dibandingkan dengan daerah lain. “Saya kira masih mampu menampung BBM, apalagi belum cukup ekonomis juga untuk depot baru ini,” ujarnya.
Agus mengungkapkan bahwa stok BBM saat ini, untuk avtur masih ada 1500 kl dengan ketahanan stok 8 hari ke depan, dimana akan masuk lagi MV Kamojang yang saat ini berada di Nabire yang membawa avtur sebanyak 4 ribu KL, belum lagi stop di depot avtur di Sentani.
Sedangkan, untuk premium saat ini terdapat 17500 KL dengan ketahanan stok 7 hari ke depan, akan masuk MV Karmila yang baru berangkat dari Nabire membawa 2000 KL premium.
Stok minyak tanah diakui Agus tinggal 1 hari lagi, namun akan masuk bersamaan dengan solar melalui MV Patriot Ceria sebanyak 1000 KL, ditambah dengan MV Kamojang yang juga memuat minyak tanah. (bat/nat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Salah Sasaran, Raskin Dihentikan
Redaktur : Tim Redaksi