Kapan Corona Berakhir? Bandingkan Analisa Mbah Mijan dengan Direktur WHO

Rabu, 01 April 2020 – 10:54 WIB
Ilustrasi bumi pakai masker. Foto: diambil dari pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Pihak World Health Organization (WHO) memprediksi wabah virus corona penyebab penyakit COVID-19 masih bakal terus belanjut.

Khusus untuk kawasan Asia Pasifik, pandemi yang telah menelan ribuan nyawa ini disebut masih jauh dari kata selesai.

BACA JUGA: Corona di Indonesia, Dari 2 Hingga 1.528

"Epidemi ini masih jauh dari selesai di Asia dan Pasifik. Ini akan menjadi pertempuran jangka panjang," kata Direktur Regional Pasifik Barat WHO Takeshi Kasai seperti dikutip dari Reuters.

Menurut Kasai, setiap negara harus mempersiapkan diri menanggulangi transmisi komunitas dalam skala besar.

BACA JUGA: Kapan COVID-19 Berakhir? Mbah Mijan Bilang Begini

Negara-negara dengan sumber daya terbatas harus menjadi prioritas perhatian, seperti negara-negara di Kepulauan Pasifik, karena mereka harus mengirim sampel ke negara lain untuk diagnosa.

Kasai juga memperingatkan bahwa untuk negara-negara yang merasa sudah bisa menekan kasus, tidak boleh lengah, karena kemungkinan virus akan datang lagi.

BACA JUGA: WHO Ingatkan Negara Harus Jamin Martabat dan Kesejahteraan Warganya

Penasihat Teknis WHO, Matthew Griffith menambahkan, pihaknya tidak bisa menjamin ada negara yang aman dari corona, karena virus tersebut akan menyebar ke mana-mana.

"Wabah terus bermunculan di tempat-tempat baru dan kasus impor harus menjadi perhatian," kata Griffith.

Nah, prediksi WHO menyebut 'masih jauh' dan 'jangka panjang' berbeda dengan analisa atau penerawangan dari ahli metafisika Mbah Mijan.

Menurut Samijan, nama lahir Mbah Mijan, wabah corona kali ini akan reda pada bulan Juni atau Juli (beberapa bulan lagi, jangka pendek), setelah memuncak di tiga bulan sebelumnya.

"Kapan corona berakhir di Indonesia? Prediksi adalah seni dan teknik menganalisa objek berdasarkan insting, feeling, dan intuisi. Akan lebih cepat kalau kesadaran diri juga meningkat," tutur Mbah Mijan, (reuters/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler