Kapan Petral Dibubarkan? Ini Jawaban Menteri Rini

Selasa, 28 April 2015 – 13:22 WIB
Rini Soemarno dan Joko Widodo. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah tak main-main ingin membubarkan PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral) tahun ini. Anak usaha PT Pertamina itu disebut-sebut menjadi biang kerok menjamurnya sarang mafia migas. Karena itu pemerintah berencana untuk membubarkan Petral.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan hari ini ia bakal melaporkan secara detail kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai dampak positif dan negatif bila Petral dibubarkan.

BACA JUGA: Novanto: Sekjen PBB Tak Bisa Intervensi Hukum Indonesia

Termasuk terkait kegiatan operasional Petral yang telah dilimpahkan ke Integrated Supply Chain (ISC). "Ini baru mau dilaporkan (kepada Presiden Jokowi)," ujar Rini di PT DOK dan Perkapalan, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (28/4).

Bahkan Rini mengatakan tak lama lagi, Petral akan resmi dibubarkan. "Sebentar lagi, ya moga-moga minggu ini," kata bekas mantan Menteri Perindustrian ini.

BACA JUGA: Dugaan Korupsi Stadion Gedebage, Dinas Tata Ruang Kota Bandung Digeledah

Sementara, Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean menilai rencana pembubaran Petral hanya untuk menutupi ketidakberhasilan pemerintah dalam membenahi sistem tata cara pengadaan dan tata niaga migas. Selama ini pemerintah beralasan pembubaran Petral untuk memotong rantai menjamurnya para mafia migas.  

Di satu sisi, Ferdinand sepakat bahwa keberadaan Petral menjadi sarang mafia yang harus diberantas. Namun, setelah pengadaan minyak dihibahkan kepada ISC, menurut Ferdinand upaya tersebut seperti memindahkan mafia migas agar berpindah dari Petral.

BACA JUGA: Kapasitas Omongan Jokowi Dicap Masih di Bawah Lurah

"Saat ini yang harus diperbaiki itu adalah sistem tata cara pengadaan dan tata niaga migas, bukan mengganti wadah seperti pembubaran Petral dan menggantinya dengan ISC. Jadi penutupan Petral ini saya lihat hanya sebatas pencitraan saja," kata Ferdinand Hutahaean kepada JPNN.com, Sabtu (25/4) lalu. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY: Maaf, Saya Terpaksa Mengoreksi Presiden Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler