Kapan Terbentuk Koalisi Gerindra, PAN, PKS, Demokrat?

Minggu, 22 Juli 2018 – 00:45 WIB
Prabowo Subianto menjenguk Pak SBY di RSPAD. Foto: Instagram aniyudhoyono

jpnn.com, JAKARTA - Menghadapi Pilpres 2019, tanda-tanda Partai Demokrat merapat ke gerbong koalisi poros Gerindra semakin kuat. Partai Amanat Nasional (PAN) menyambut positif peluang bergabungnya partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Masuknya Demokrat bisa memperbesar kans untuk meraih kemenangan dalam pilres. Partai besutan Amien Rais itu pun mengusulkan ada pertemuan empat pimpinan partai

BACA JUGA: Demokrat Menempatkan Caleg Petahana pada Nomor Urut Pertama

Wakil Sekjen Partai Amanat Nasional Saleh Daulay mengatakan, partainya senang dengan merapatnya Demokrat ke dalam kubunya. Namun, dia tidak berharap banyak sebelum ada komunikasi empat pimpinan partai.

”Koalisi Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat bisa terwujud. Tapi sebelumnya harus ada kesepahaman dan kesepakatan bersama terlebih dahulu,” kata Saleh.

BACA JUGA: Pilpres 2019: Samijo Optimistis Jokowi Menang di Jabar

Menurut Saleh, empat pimpinan partai harus menyamakan pandangan terlebih dahulu, bagaimana bersama-sama menghadapi problem bangsa. Baru setelah itu, dibicarakan figur yang tepat untuk menjadi capres maupun cawapres. Saleh melihat saat ini ada sejumlah skenario yang disiapkan partainya untuk berdiskusi terkait figur capres dan cawapres.

”Bisa kader partai, bisa eksternal partai, bisa juga kombinasi kader dan eksternal,” jelasnya.

BACA JUGA: Pengamat: Prabowo akan Rugi Besar jika Tak Maju Capres

Saleh melihat, hubungan koalisi tentu harus saling menghargai dan menghormati. Menurut dia, semua pihak dalam koalisi nanti harus mampu melihat kepentingan untuk memenangkan pilpres, tidak sekedar kepentingan partai.

”Hal yang penting adalah bagaimana agar komposisi capres dan cawapres bisa memenangkan pilpres. Itu yang perlu dan utama dibicarakan oleh pimpinan partai yang ada,” ujarnya.

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menuturkan bakal ada pertemuan antara Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto pada 24 Juli yang membahas tentang pencapresan. Demokrat akan mengajukan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.

”Perbincangan ini tentu kaitannya dengan itu. Pak Prabowo Capres tentu membahas siapa cawapresnya. Dari Demokrat sejak awal kita tidak capres tapi kami siapkan kader kami jadi cawapres. Tapi bagaimana itu terjadi biarkan itu,” ujar dia.

Meskipun begitu Hinca masih belum mau blak-blakan terkait kemungkinan Demokrat akan bergabung dengan koalisi Prabowo. Masih ada pula peluang bagi Demokrat untuk merapat ke Jokowi.

“Kita tunggu hasilnya, biarkan dialog. Sekarang biarkan pertemuan elitnya. Kita terus dialog sehingga nanti pas pertemuan SBY Prabowo sudah sedikit matang,” imbuh dia.

Jubir Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, saat ini pihaknya fokus menyiapkan pertemuan antara SBY dengan Prabowo Subianto. Menurut dia, pertemuan kedua partai itu untuk membahas rencana koalisi dua partai.

Jadi, dia meminta PAN bersabar. Apalagi PAN juga belum pasti apakah akan mendukung Jokowi atau Prabowo. “Nanti ada waktunya bersama-sama. Ini masih murni urusan Demokrat dengan Gerindra,” terang dia. Menurut dia, Prabowo berupaya memperbesar dukungan koalisi.

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengucapkan terimakasih kepada PKS, PAN dan Partai Demokrat yang akan berkoalisi dengan partainya. “Kami hormati juga kalau mereka ingin mengusung kadernya sebagai cawapres,” ungkap dia. (bay/lum/jun)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alasan PKS Bakal Tetap Berkoalisi dengan Gerindra


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler