JAKARTA – Pemerintah menargetkan hingga tahun 2014 akan ada penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebesar 9.911 MW. Hal ini merupakan bagian dari program percepatan pembangkit listrik 10.000 MW tahap I.
“Dalam waktu dekat akan segera menyusul PLTU Paiton yang berkapasitas 660 MW,” kata Menteri ESDM Jero Wacik dalam keterangan persnya di Jakarta.
Pada tahun ini, ditargetkan akan diresmikan pembangkit tenaga uap dengan total kapasitas mencapai 2.929 MW. Sementara untuk tahun 2013 diharapkan dapat diresmikan 3.824 MW, termasuk di Rembang, Paiton, dan Lahendong. Sehingga dijadwalkan hingga tahun 2014 akan ada penambahan kapasitas PLTU sebesar 9.911MW.
"Bila ini masuk ke dalam sistem kelistrikan nasional, maka akan besar sekali pengaruhnya terhadap subsidi listrik," ungkapnya.
Untuk saat ini telah beroperasi PLTU Cilacap dengan kapasitas 3.160 MW dan PLTU Tanjungjati unit B 660 MW. PLTU Tanjung Jati B telah mengoperasikan dua mesin pembangkit, yakni unit 1 dan 2 yang telah beroperasi secara komersial sejak 2006.
PLN sendiri memperkirakan, penyelesaian program percepatan pembangunan listrik 10.000 MW tahap satu akan sesuai jadwal akan selesai tahun 2014. Proyek percepatan 10.000 MW tahap pertama ini, menurut Peraturan Presiden nomor 59/2009 yang merupakan revisi Perpres nomor 71/2006 mengenai Penugasan Kepada PLN, rencananya akan melibatkan pembangunan pembangkit listrik sebanyak 42 pembangkit. Khusus pulau Jawa, akan dibangun 10 pembangkit sebesar 7.360 MW dan sisanya tersebar di seluruh Indonesia. (Esy/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Subsidi BBM Harus Tepat Sasaran
Redaktur : Tim Redaksi