Kapitalisasi Pasar BUMN Capai Rp852 T

Sabtu, 14 Juli 2012 – 11:46 WIB
JAKARTA - Kinerja positif pasar modal Indonesia ikut mengerek kapitalisasi pasar Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hingga akhir semester I - 2012, kapitalisasi pasar perusahaan pelat merah yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 852,79 triliun.

Sekretaris Kementerian BUMN Wahyu Hidayat mengatakan, sepanjang pekan terakhir Juni, kapitalisasi pasar 18 BUMN melonjak signifikan. Per 22 Juni 2012, nilainya Rp 830,09 triliun. Sepekan kemudian, per 29 Juni 2012, nilainya sudah mencapai Rp 852,79 triliun. "Nilai tersebut berarti 22,86 persen dari total kapitalisasi pasar BEI yang sebesar Rp 3.729 triliun," terangnya, Jumat (13/7).

Nilai kapitalisasi pasar BUMN memang berfluktuasi mengikuti kinerja pasar modal. Misalnya, pada akhir Desember 2011 lalu, nilainya tercatat  Rp 814,38 triliun atau 23,02 persen dari total kapitalisasi pasar BEI yang mencapai Rp 3.537,29 triliun. Pada 30 Maret 2012, kapitalisasi pasar BUMN sempat menembus Rp 867,61 triliun atau 22,38 persen dari total kapitalisasi pasar BEI yang mencapai Rp 3.877,54 triliun.

Data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menunjukkan, Bank Mandiri menduduki puncak daftar BUMN dengan kapitalisasi pasar terbesar. Bank yang listing dengan kode BMRI tersebut tercatat memiliki kapitalisasi pasar Rp 166,31 triliun. Menempel ketat di urutan kedua adalah PT Telkom (TLKM) dengan kapitalisasi pasar Rp 164,30 triliun. Disusul Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan kapitalisasi pasar Rp 155,08 triliun.

BUMN dengan kapitalisasi terbesar keempat adalah Perusahaan Gas Negara (PGAS) dengan nilai Rp 85,45 triliun. Lalu, Bank Negara Indonesia (BBNI) dengan nilai Rp 70,61 triliun. Berikutnya, Semen Gresik (SMGR) senilai Rp 76,02 triliun. Kemudian, Jasa Marga (JSMR) Rp 36 triliun dan PT Batubara Bukit Asam (PTBA) Rp 33,75 triliun. Garuda Indonesia, BUMN yang terakhir go public, memiliki kapitalisasi pasar Rp 16,07 triliun.

Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Pandu Djajanto menambahkan, kontribusi BUMN di pasar modal Indonesia diproyeksi akan terus membesar seiring dengan rencana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). "Tahun ini kan rencananya ada beberapa yang bisa IPO," ujarnya.

BUMN yang paling siap IPO adalah PT Semen Baturaja. Sayang, proses go public itu belum mendapat lampu hijau dari DPR. BUMN lain yang disiapkan untuk IPO adalah PT Waskita Karya. (owi/c3/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Backlog Perumahan Jatim Bisa Membengkak

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler