jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera masih bertanya-tanya kontroversi apa yang dimaksud Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo, sehingga tega melarang Ustaz Abdul Somad (UAS) untuk berdakwah di lingkungan lembaga antirasuah itu.
Sebab kata pria berlatarbelakang advokat ini, kalau kontroversi UAS soal tuduhan radikalisme, itu tidak benar karena selama ini justru banyak materi ceramah dai jebolan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, itu yang dipenggal-penggal lalu diviralkan.
BACA JUGA: Kapitra PDIP: Kenapa KPK Jadi Ketakutan Usai Melarang UAS?
Sepengetahuan mantan Caleg PDI Perjuangan untuk DPR dari Dapil Riau 2 ini, hanya ada satu pernyataan UAS yang pernah jadi kontroversi. Itu pun terkait dengan hak politiknya sebagai warga negara yang dijamin konstitusi.
"Kontroversi apa? Itu jangan sampai jadi fitnah nanti itu. Agus jangan menebar fitnah. Kontroversi apa, jelaskan kontroversinya. Yang benar UAS mendujung Prabowo, tidak mendukung Jokowi, itu saja masalahnya kok," kata Kapitra saat berbincang dengan jpnn.com, Sabtu (23/11).
BACA JUGA: Pimpinan KPK Tolak Dakwah UAS, Mahfud MD: Biasalah
Dikatakan Kapitra, bila itu alasannya, jelas persoalan adalah politik. Lagipula kontestasi Pilpres sudah selesai. Publik juga tahu bahwa Prabowo Subianto sendiri sekarang membantu Jokowi di Kabinet Indonesia Maju.
"Ya dasarnya kalau saya lihat UAS jadi kontroversi ya karena itu, dan itu hak asasi orang. Dilindungi konstitusi dan Undang-Undang. Soal agama UAS salahnya di mana?" lanjut Kapitra mempertanyakan.
BACA JUGA: UAS Masih Alami Penolakan, Semoga Wapres Maruf Segera Turun Tangan
Untuk itu, mantan pengacara Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab ini meminta Ketua KPK Agus Raharjo berani bicara jujur kepada publik tentang alasan sebeenarnya menolak UAS. Terutama soal kontroversi yang dimaksud.
"Harus terbuka. Coba, anda (Agus-red) kan slogannya Berani Jujur Hebat, coba lakukan. Kontroversi apa, apa masalah pelarangan UAS. Kenapa dia harus dicegah, apa alasan mencegahnya. Itu hak hidup orang, hak melaksanakan agamanya kok. Itu sudah melanggar konstitusi," tutur Kapitra.
Pihaknya juga mengingatkan Agus agar jangan hanya teriak-teriak penegakkan hukum sementara dia sendiri melanggar hukum.
"Jangan sampai kita mengorupsi hak-hak dasar masyarakat sebagai manusia dengan melakukan pelarangan-pelarangan, termasuk beribadah dan menjalankan agama. Itu hak asasi orang," tandas pendukung Jokowi di Pilpres 2019 ini.( fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam