Kapolda Kalteng Diminta Turun Tangan

Buntut Penyerbuan Perusahaan Tambang Emas

Senin, 01 Juli 2013 – 03:32 WIB
JAKARTA - Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah, harus segera melakukan normalisasi situasi keamanan di Desa Mangkahui, Kecamatan Siang Selatan, Kabupaten Murung Raya, dalam bentrok massa dengan Brigadir Mobil terkait penyerangan perusahaan tambang emas PT Indomuro Kencana.

"Kapolda Kalteng harus segera turun tangan untuk mengamankan keadaan," kata Anggota Komisi Hukum DPR, Aboebakar Alhabsy, Senin (1/7).

Aboebakar sangat menyayangkan terjadinya insiden ini. Seharusnya, kata dia, bisa dilakukan deteksi dini degan mengedepankan fungsi preventif dan preemtip.

"Dengan deteksi dini yang baik bisa dikedepankan forum dialog, sehingga korban jiwa seharusnya bisa dihindari, dan pembakaran juga tidak perlu terjadi," katanya.

Kapolda Kalteng, ia menegaskan,  harus segera mengambil langkah pencegahan, agar bentrok susulan tidak terjadi. Di sisi lain, politisi Partai Keadilan Sejahtera ini menyatakan, kendali pasukan harus juga ditingkatkan agar tidak terjadi aksi balas dendam atas menyebarnya kabar meninggalnya beberapa anggota pasukan Brimob.

"Saya berharap Kapolda tidak hanya menurunkan pasukan untuk BKO saja, namun juga membuka ruang dialog untuk mencari akar masalah dan menemukan solusi terbaik untuk permasalahan di Murung Raya," paparnya.

Seperti diberitakan ribuan massa yang dikenal sebagai Berunak (sebutan untuk pencari emas sisa penambangan pabrik) tiba-tiba menyerang perusahan tambang emas PT IMK, Sabtu (29/6) sore.

Akibat penyerangan itu, dikabarkan enam anggota brimob dikabarkan tewas dan lima warga tertembak peluru aparat. Namun kabar gugurnya enam Brimob ini sudah dibantah Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Markas Besar Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tetap Ikut Manasik Meski Belum Tentu Berangkat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler