Kapolda Menangis di Depan Jasad Kapolsek

Jumat, 29 Maret 2013 – 08:34 WIB
MEDAN- Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu) Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro tak bisa menahan tangis saat berada di depan jasad Kapolsek Dolok Panribuan, AKP Andar Yonas Siahaan.

Air matanya berlinang melihat kondisi Kapolsek yang tewas dikeroyok massa Rabu (27/3) malam itu.

Kemarin, di rumah duka yang berada di Jalan Pintu Air IV Gang Kelapa, Kecamatan Medan Johor, Kapolda duduk bersila di hadapan jasad selama 10 menit. Dia ditemani Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus.

Setelah itu, dia dan Pangdam memilih duduk di bagian luar rumah duka dan berbincang dengan tamu yang hadir. Saat diwawancari, air mata Kapoldasu kembali mengalir.

"Kapolsek ini meninggal saat menjalani tugasnya menangkap seorang pelaku judi," ucapnya sembari mengusap tetesan air mata yang membasahi pipinya.

Wisjnu sempat menghentikan wawacaranya dengan wartawan, pasalnya dia menghabiskan dulu tetesan air mata tersebut.

"Saat kejadian, Kapolsek menyuruh tiga anggota untuk melarikan diri. Dia tak mau anggotanya jadi korban. Jadi, tinggallah dia sendiri yang dikeroyok massa, " ujar jendral berbintang dua ini.

Kapoldasu pun menyesalkan tindakan anarkis yang dilakukan masyarakat. Biasanya masyarakat meminta kepada polisi untuk melakukan pemberantasan kejahatan. Kini saat polisi hendak melakukannya, malah warga yang menghalanginya.

"Mari rakyat bersama-sama kita memberantas kejahatan, jangan sampai terulang kembali. Kalau kita bermain dengan menyelamatkan diri menggunakan senjata, nanti kita dibilang melanggar HAM," keluhnya.

Soal kematian AKP Andar Siahaan, Wisjnu sudah menyampaikan kabar duka ini kepada Kapolri Jendral Timur Pradopo. Menurut Wisjnu, Kaplri mengucapkan turut berduka cita. Dan, untuk penghargaan, AKP Andar Siahaan mendapat kenaikan pangkat menjadi Kompol.

"Sudah saya beritahu kepada Kapori, beliau turut berduka cita, Kapolri memberikan penghargaan dengan kenaikan pangkat," jelasnya.

Rencananya, AKP Andar Siahaan akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan di Jalan Sisingamangaraja pada Jumat (29/3) siang sekitar pukul 02.00 WIB.

Sebelum dimakamkan, akan dilakukan pesta adat untuk memberikan penghormatan terakhir sesuai prosesi adat Batak. AKP Andar Siahaan meninggalkan seorang istri bernama Velegia Situmorang (45) dan tiga anak yang bernama Stepanie (21), Setia Lestari (17) dan Daniel BG (16).

Sebagai informasi, AKP Andar Siahaan tewas setelah dikeroyok massa saat membekuk seorang pelaku judi toto gelap (togel) di Dusun Rajanihuta Desa Naga Buttu Bayu Paneraja Kecamatan Dolok Perdamean Kabupaten Simalungun, Rabu (27/3) malam sekitar pukul 21.30 WIB.

Menurut informasi yang dihimpun Sumut Pos (Grup JPNN), pada Rabu (27/3) malam sekitar pukul 20.00 WIB, AKP Andar menerima informasi bahwa di lokasi kejadian sedang berlangsung transaksi judi togel.

Mendapatkan informasi itu, AKP Andar langsung terjun ke lokasi bersama tiga anggotanya bernama Aiptu Amada Simbolon, Bripka Lamsar Samosir, dan Brigadir Leo Sidauruk.

Perwira balok tiga emas ini bersama tiga anggota langsung berangkat dari kantor Polsek menuju lokasi dengan mengenderai mobil kijang BK 1074 FN miliknya. Mereka tiba pukul 21.00 WIB dan langsung berhasil menangkap pelaku perjudian dengan barang bukti 1 buah HP bertuliskan nomor judi dan pelaku atas nama Yeni Sumbayak.

Kemudian pelaku dimasukkan dalam mobil Kapolsek ini. Namun saat mau diboyong, istri pelaku tidak terima atas penangkapan tersebut. Sang istri pelaku pun berteriak maling kepada AKP Andar dan anggotanya. Suara istri pelaku menjadi perhatian warga sekitar.

Sontak warga sekitar berkeluaran dari rumah. Warga kemudian mendorong-dorong dan memukuli mobil AKP Andar. Melihat hal itu, Kapolsek langsung berkata bahwa dirinya polisi. Namun, hal itu tidak direspon oleh warga yang mulai beringas dan anarkis.

Tidak mau konyol, AKP Andar melepas tersangka dan melarikan diri bersama tiga anggotanya. Melihat itu, warga malah tambah brutal. AKP Andar berhasil ditangkap warga dan langsung dikeroyok.

Kapolsek yang sudah bertugas tiga tahun di Jajaran Polres Simalungun ini terus menjadi sasaran empuk pemukulan warga. Usaha salah satu anggota AKP Andar dengan melepaskan tembakkan ke udara tak berarti apa-apa. AKP Andar pun akhirnya tewas di tangan massa. Sementara ketiga anggotanya berhasil lolos.

Mendengar AKP Andar tewas, pihak Polres Simalungun langsung melakukan penyisiran untuk mengamankan warga yang terlibat. Alhasil Polres Simalungun mengamankan 103 orang. Dan dalam pemeriksaan secara meraton, polisi sudah menetapkan sebanyak 16 orang sebagai tersangka.

"103 orang yang kita amankan dalam kasus ini. 16 orang sudah ditetapkan sebagai tersengka. Penyelidikkan dilakukan secara meranton," ucap Kapolres Simalungun AKBP Andi Syariful Taufik saat dikonfirmasi melalui telepon selular, Kamis (28/3) sore.Atas tewasnya AKP Andar, Polres Simalungun mempersiapkan penyelidikkan dengan melibat 30 petugas. "Sudah kembali kondusif lah di lokasi kejadian," ujarnya.

Sementara itu, Kasubbid Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Bidang Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengatakan, pelaku judi togel bernama Yeni Sumbayak berhasil melarikan diri. Namun istri pelaku, Tamaria Boru Aruan, berhasil diamankan. "Istrinya meneriaki Kapolsek maling ternak," ungkap MP Nainggolan.

Informasi berkembang di Mapoldasu, ke-16 tersangka dititipkan dari Polres Simalungun ke Rumah tahanan Polisi (TRP) Poldasu. Namun, hingga sore kemarin ke-16 tersangka tidak tampak di gedung RTP Polda Sumut. (gus)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saatnya Korek Data dari TNI

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler