jpnn.com - JAKARTA - Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi memastikan pemimpin kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah berhasil dilumpuhkan dalam baku tembak dengan Satgas Tinombala pada Senin (18/7) sore.
"Iya, sudah pasti Santoso," kata Rudy saat dihubungi pada Selasa (19/7).
BACA JUGA: Pentolan MIT Tewas, Operasi Tinombala Jalan Terus
Kepastian itu, kata Rudy, berdasarkan identifikasi indera manusia, yakni dengan menunjukkan jenazah Santoso kepada kelompok MIT yang sudah tertangkap dan juga keluarganya.
Sedangkan satu korban tewas lainnya adalah Basri. Kepastian itu juga didapatkan dari foto kedua jenazah yang telah diidentifikasi oleh rekan-rekannya.
BACA JUGA: Pengamat Ini Sarankan Threshold Capres 35 persen
Menurut Rudy, dengan tewasnya dua pentolan utama di jaringan itu membuat jaringan ini diperkirakan tinggal 19 orang. "Kami kejar sisanya," kata dia.
Rudy menyatakan, Basri merupakan sosok berbahaya, sama seperti Santoso. Dia adalah narapidana kasus terorisme yang sudah divonis 19 tahun penjara pada 2007, kemudian terkait serangkaian kasus kriminal di Poso.
BACA JUGA: HEBOH! Bule Prancis Terobos Makodim, Eh Ternyata Gara-gara Pokemon
Di antaranya ialah penembakan terhadap Pendeta Susianti Tinulele pada Juli 2004 di Gereja Efata, Palu, serta mutilasi terhadap tiga siswi di Poso pada Oktober 2005. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mabes Polri Beri Sinyal yang Tewas Memang Santoso
Redaktur : Tim Redaksi