MEDAN-Kapolda Sumut, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro masih bungkam soal temuan adanya keterlibatan sejumlah oknum perwira di Polsek jajaran Polres Binjai yang diduga menerima uang dari bandar judiBukan itu saja, hingga kemarin (4/6), Kapolda Sumut belum memanggil anak buahnya yang diduga terlibat untuk dilakukan pemeriksaan.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro yang dihubungi Sumut Pos (Grup JPNN), enggan mengangkat teleponnnya
BACA JUGA: Propam Polda Babel Prioritaskan Kasus Desersi
Begitu juga saat di SMS, orang nomor satu di jajaran Polda Sumut itu tak membalas SMS wartawan Sumut PosBACA JUGA: Polisi tak Yakin Video Mesum Dibuat di Galunggung
Kabid Humas Polda Sumut, AKBP Raden Heru Prakoso yang dihubungi mengaku, masih menunggu hasil perkembangan pemeriksaan terhadap tiga tersangka masing-masing Rudi, Johan serta Aliung alias Kamboja yang berhasil diamankan bersama barang bukti.“Untuk kebenaran keterlibatan empat Kapolsek dan Kanit Reskrimnya, Poldasu masih menunggu perkembangan penyelidikan terhadap ketiga tersangka yang diamankan,” ujar Raden Heru Prakoso, seperti diberitakan Sumut Pos.
Dikatakan Heru, bila hasil penyelidikan terbukti ada ditemukan unsur suap (setoran) terhadap empat Kapolsek dan Kanit Reskrimnya yang membiarkan praktik judi di wilayah hukumnya, Kapoldasu akan mengambil tindakan tegas.“Bila terbukti ada ditemukan keterlibatan anggota, maka Kapoldasu akan melakukan penindakan terhadap anggota tersebut,” ucap Heru.
Apakah keempat Kapolsek dan Kanit Reskrim sudah diperiksa? “Sejauh ini tidak ada,” cetusnya
Sementara itu menurut sumber wartawan koran ini mengatakan, upeti dari bandar judi yang ada di Brahrang, Kecamatan Binjai Barat kepada petinggi polisi sektor di Binjai itu sudah bukan menjadi rahasia umum lagi.
“Kalau setoran atau upeti kepada oknum perwira atau petugas di jajaran Polres Binjai sudah berlangsung sejak lama
BACA JUGA: Tahanan Polsek Insana Bunuh Diri
Bahkan, sudah sampai bertahun-tahunTapi yang jelas, semasa saya bertugas di Binjai, saya tidak berani menerima,” ungkap sumber itu, Sabtu (4/6).Menurutnya, menerima upeti dari bandar judi togel di Brahrang seperti memakan buah simalakamaDimana, kalau uangnya diambil takut kena tindak, kalau tidak diambil sejumlah oknum polisi banyak yang mengambilnya“Memang susah juga, kita tidak ikut arus tak enak dengan teman-temanTapi kalau kita ikut, takut ketehauan oleh pimpinan,”cetusnya.
Sumber ini juga membeberkan, kalau dia sendiri tidak pernah mengetahui seperti apa Acien dan teman-temannya“Saya nggak tahu kali tentang AcienSebab, saya tidak pernah ketemu, hanya kenal nama dan tak pernah berhubungan,” ujarnya.
Menurut sumber itu, kaki tangan bandar judi togel itu kerap kumpul di Kelurahan Kebunlada, Kecamatan Binjai Utara“Kalau saya dulu sering membuat laporan terkait judi togel ituNamanya orang yang membuat laporan itu jambatannya kecil, kalau tidak ada tindakan dari atasan ya sudah, yang penting sudah kita laporkan,” ujarnya.
Untuk sistem pembagian uang setoran, sambungnya, biasanya diambil oleh anggota setiap oknum polisi yang menerima“Yang saya tahu seperti itu, uang itu diambil oleh anggota oknum polisi yang mendapatkan setoranBahkan, sejumlah anggota kepolisian di jajaran Polres Binjai juga ada yang menerima upeti,” jelas sumber itu seraya menambahkan ada juga yang diantar langsung.
Sumber itu juga sempat kaget setelah mendengar adanya oknum perwira yang menerima upeti dari bandar judi togel“Tapi saya dengar dari anggota saya, judi togel di Binjai sudah tidak ada lagiTapi saya nggak tahu pastilah, soalnya anggota saya bilang sudah tidak ada lagiMendengar hal itu saya bersyukur juga,” kata sumber itu.(adl/dan/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diperkosa Pacar Saat Pingsan
Redaktur : Tim Redaksi