Kapolres Kobar: Dugaan Sementara Kriminal Murni

Selasa, 03 Januari 2012 – 09:33 WIB
Foto: ist

PANGKALAN BUN – Terkait penemuan dua sosok mayat pekerja perkebunan sawit PT Gunung Sejahtera Puti Pesona (GSPP) yang merupakan grup usaha PT Astra Agro Lestari (AAL) Tbk  ditemukan menjadi mayat dengan kondisi menggenaskan, Minggu (1/1) di pinggiran Sungai Arut yang masuk wilayah Arut Utara (Aruta) Kapolres Kotawaringin Barat (Kobar) AKBP Novi Irawan SIK menjelaskan kasus tersebut masih diselidiki.

“Tadi beberapa orang petugas dari Direktorat Kriminal Umum (dirkrimum) Polda Kalteng sudah melakukan olah TKP. Karena lokasinya sangat jauh dari Pangkalan Bun saya masih belum menerima hasilnya. Sedangkan dimana potongan tubuh lain seperti kepala tangan korban, hingga kini masih belum ditemukan,” ujar Kapolres, Senin (2/1) kemarin.

Menurutnya, berdasarkan hasil penyelidikan dari menanyai saksi-saksi bisa disimpulkan, dugaan sementara ini adalah kasus kriminal murni. “Karena itu diharapkan agar masyarakat tidak terpancing dengan isu yang mengkait-kaitkan peristiwa ini dengan masalah politik yang terjadi di Kobar ,” jelas Kapolres.

Demikian juga saat ditanyakan apakah ada dugaan korban dibunuh dengan motif dendam orang yang mempunyai masalah dengan salah satu korban, Kapolres menjawab berdasarkan penyelidikan di lapangan hal tersebut masih belum ditemukan.

Sementara itu, salah satu mayat korban pembunuhan tersebut sudah dikebumikan. “Korban atas nama Sumali sudah dikebumikan didesa Kebun Agung Kecamatan Pangkalan Banteng pada Senin pagi. Sedangkan korban atas nama Sugiman rencananya akan dibawa kekampung halamannya di Jawa, tepatnya dimana saya tidak mengetahuinya,” ujar sumber yang namanya tidak  ditulis.

Kapolsek Aruta AKP Anang Abdalla  saat dihubungi via hp, Senin (2/1) sekitar pukul 00.30 WIB menjelaskan pihak Polsek Aruta kedua korban ditemukan oleh rekan korban yang juga akan memancing ditempat yang sama.

“Mayat kedua korban ditemukan oleh Sopendi dan Harsoyo Slamet,  karyawan PT GSPP sekitar pukul 14.30 WIB. Saat ditemukan kondisi mayat masih segar diperkirakan korban tewas sekitar pukul 11.00 WIB atau pukul 12.00 WIB,” jelas Anang.

Masih berdasarkan pengakuan saksi, lanjut Kapolsek,  awalnya kedua korban memang memancing dipinggir Sungai Arut yang masuk wilayah Aruta. “Kemudian Sopendi dan Harsoyo menyusul untuk memancing ditempat kedua korban ditemukan.

Sesampainya di TKP awalnya mereka mengira ada dua orang sedang tiduran. Namun mereka terkejut melihat kedua korban yang sudah tewas dalam kondsi yang menggenaskan. Setelah itu kedua saksi langsung lari keperkebunan melaporkan keadaan tersebut,” jelas Anang.

Ia menjelaskan di TKP ditemukan barbuk berupa motor milik korban berjenis Supra Fit bernopol KH 9686 GF, uang sejumlah Rp 60 ribu disaku celana seorang korban, alat pancing, sandal jepit, topi, tas bawaan, rokok. Namun HP dan dompet korban raib.  Sebelumnya, Humas PT GSPP Hashaludin Rahman atau yang karab dipanggil Udin, saat diwawancarai wartawan di RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun Kobar saat menunggu kedatangan kedua jenazah menjelaskan kedua mayat tersebu memang benar adalah pekerja perkebunan di perusahaannya.

“Kedua mayat ditemukan di pinggir Sungai Arut yang masuk wilayah Kelurahan Pangkut Kecamatan Arut Utara (Aruta),” ujarnya.  Ia memberikan informasi berupa nama kedua korban tersebut . “Korban pertama yaitu Sumali (41) yang merupakan kontraktor Tandan Buah Segar (TBS) kepala sumali hilang dan kedua bagian pergelangan tangan juga hilang. Sedangkan korban kedua bernama Sugiman (36) centeng atau petugas keamanan afdeling (wilayah kebun sawit) OG yang kepalanya juga hilang dan kedua pergelangangan tangan putus. Tetapi satu pergelangan tangannya ditemukan tidak jauh dari TKP,” jelas Udin. 

Ia menerima informasi tersebut sekitar pukul 15.00 WIB. “Tadi kebetulan ada keluarga saya yang sedang sakit dan dirawat di RSUD Sultan Imanudin. Sekitar jam tersebut saya menerima kabar dari Jose Morera yang merupakan mandor 1 afdeling OA, PT GSPP,” ujar Udin lagi.

Ia menjelaskan berdasarkan laporan mandor tersebut kemarin untuk menghabiskan libur tahun baru pekerja perkebunan tersebut pergi memancing ikan di rumah kapal PT GSPP yang memang disediakan untuk menyalurkan hobby karyawan perkebunan memancing ikan.

“Saat itu sekitar empat orang pekerja pergi memancng dirumah kapal yang berada di Sungai Jampo. Kemudian Sumali dan Sugiman memutuskan untuk memisahkan diri pergi berdua kewilayah Sungai Arut yang masih masuk wilayah Aruta.  Saat kedua orang temannya tadi mencoba mendatangi kelokasi mereka duduk memancing mereka terkejut melihat kedua rekannya tersebut sudah tewas dalam kondisi yang menggenaskan. Keruan mereka panik dan langsung pergi keperkebunan untuk memberitahukan rekannya yang lain,” jelas Udin.(krid)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum Polda Kepri Hajar Warga Hingga Sesak Napas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler